Kamis, 29 Januari 2009

ABORTUS PROVOCATUS DAN HUKUM

Pendahuluan : Pengertian Abortus (aborsi).
Di kalangan ahli kedokteran dikenal dua macam abortus (keguguran kandungan) yakni abortus spontan dan abortus buatan. Abortus spontan adalah merupakan mekanisme alamiah yang menyebabkan terhentinya proses kehamilan sebelum berumur 28 minggu. Penyebabnya dapat oleh karena penyakit yang diderita si ibu ataupun sebab-sebab lain yang pada umumnya gerhubungan dengan kelainan pada sistem reproduksi. Lain halnya dengan abortus buatan, abortus dengan jenis ini merupakan suatu upaya yang disengaja untuk menghentikan proses kehamilan sebelum berumur 28 minggu, dimana janin (hasil konsepsi) yang dikeluarkan tidak bisa bertahan hidup di dunia luar.


Abortus buatan, jika ditinjau dari aspek hukum dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni :
1. Abortus buatan legal Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer juga disebut dengan abortus provocatus therapcutius, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk menyelamatkan nyawa/menyembuhkan si ibu.
2. Abortus buatan illegal Yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang.
Abortus golongan ini sering juga disebut dengan abortus provocatus criminalis, karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan. Secara skematis penggolongan abortus dapat digambarkan sebagai berikut.

B. Pandangan Umum Tentang Abortus Buatan
Para ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti ahli agama, ahli hukum, sosial dan ekonomi memberikan pandangan yang berbeda terhadap dilakukannya abortus buatan. Ahli agama melihatnya dari kaca dosa dan mereka sepakat bahwa melakukan abortus buatan adalah perbuatan dosa. Begitu pula dengan ahli ekonomi, mereka sepakat bahwa alasan ekonomi tidak dapat dijadikan alasan untuk membenarkan dilakukannya pengguguran kandungan.
Pada umumnya para ahli tersebut menentang dilakukannya abortus buatan meskipun jika berhadapan dengan masalah kesehatan (keselamatan nyawa ibu) mereka dapat memahami dilakukannya abortus buatan. Demikian halnya dengan negara-negara di dunia, pada umumnya setiap negara memiliki undang-undang yang melarang dilakukannya abortus buatan meskipun pelarangan tersebut tidak bersifat mutlak.
Kita lihat saja misalnya di negara Indonesia, dimana dalam Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) tindakan pengguguran kandungan yang disengaja
digolongkan ke dalam kejahatan terhadap nyawa (Bab XIX pasal 346 s/d 249). Namun dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan pada pasal 15 dinyatakan bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
Dengan demikian jelas bagi kita bahwa melakukan abortus buatan dapat merupakan tindakan kejahatan, tetapi juga bisa merupakan tindakan ilegal yang dibenarkan undang-undang. Bagaimanakah abortus buatan legal dan ilegal, dikaitkan dengan proses pembuktiannya (penyidikan)?. Inilah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini.

C. Ketentuan-ketentuan Abortus Buatan Dalam Perundang-undangan.
Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut : Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”. Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat dditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan”.
Dari rumusan pasal-pasal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun penjara.
2. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut, diancam hukuman penjara 12 tahun, dan jika ibu hamil tersebut mati, diancam 15 tahun penjara.
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan bila ibu hamilnya mati diancam hukuman 7 tahun penjara.
4. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk berpraktek dapat dicabut. Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
Pada penjelasan UU No.23 Tahun 1992 Pasal 15 dinyataka sebagai berikut : Ayat (1) : “Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma kesopanan”. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu.
Ayat (2) Butir a : Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan diambil tindakan medis tertentu, sebbab tanpa tindakan medis tertentu itu, ibu hamil dan janinnya terancam bahaya maut. Butir b : Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu adalah tenaga yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya, yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan. Butir c : Hak utama untuk memberikan persetujuan ada pada ibu hamil yang bersangkutan, kecuali dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan persetujuannya, dapat diminta dari suami atau
keluarganya. Butir d : Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk oleh pemerintah.
Ayat (3) : Dalam Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan dari pasal ini dijabarkan antara lain mengenal keadaan darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya, tenaga kesehaan mempunyai keahlian dan kewenagan bentuk persetujuan, sarana kesehatan yang ditunjuk.

D. Membedakan Abortus Buatan Legal dan Ilegal, Kaitannya Dengan proses
Pembuktian
Dari penjabaran di atas secara gamblang kita dapat membedakan antara abortus buatan legal dan ilegal. Abortus buatan legal, yaitu abortus buatan yang sesuai dengan ketentuanketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 15 UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, yakni harus memenuhi anasir sebagai berikut :
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenagan;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya;
d. Pada sarana kesehatan tertentu.
Jika anasir-anasir tersebut tidak terpenuhi atau sebagian tidak terpenuhi, maka abortus yang dilakukan termasuk golongan abortus buatan ilegal. Persoalannya adalah bagaimanakah membuktikan bahwa anasir-anasir terpenuhi atau tidak?
Dalam praktek/kesehatan sangat sedikit sekali kasus-kasus abortus buatan yang sampai pada tahap penyidikan. Hal ini antara lain disebabkan karena pihak, baik ibu hamil maupun yang membantu melakukannya sebelumnya pasti sudah melakukan pemufakatan (jahat) untuk saling tidak melaporkan perbuatannya, karena pasti akan merugikan diri sendiri. Meskipun bukan delik aduan, tanpa laporan dari para pihak, aparat penyidik sangat sulit untuk mengetahui adanya praktek abortus buatan tersebut.
Untuk menambah pemahaman kita, berikut ini diskenariokan satu ilustrasi praktek abortus buatan ilegal : “Mona adalah pacar gelap seorang direktur Bank Pemerintah. Setelah berhubungan lebih kurang satu tehun, ternyata Mona hamil, dan ia memberitahu Bankir tersebut atas kehamilannya. Bankir terperanjat dan dicekam rasa kekhawatiran yang teramat sangat, takut jika rahasianya terbongkar dan akan mengancam kariernya. Dengan modus bujukan, dirayunyalah si Mona agar mau menggugurkan kandungannya, tetapi Mona menolak mentah-mentah bujukan tersebut. Bankir panik, dan segala kecemasannnya akhirnya ia minta bantuan seorang dokter kebidanan dan kandungan, untuk membantunya melakukan aborsi pada Mona. Dokter tersebut memberikan semacam obat, dan dengan alasan untuk meningkatkan stamina agar kehamilan Mona terjaga, obat tersebut diminumkannya kepada Mona. Selang beberapa hari terjadilah pendarahan, dan si Bankir membawa Mona ke Klinik Dokter Kebidanan untuk pura-pura minta pertolongan.
Dokter menjelaskan bahwa kehamilan Mona tidak bisa dipertahankan, dan harus dilakukan kuretase (pengeluaran janin). Mona terkejut, kenapa harus secepat itu dilakukan kuretase, padahal pendarahannya hanya sedikit. Tanpa bisa melakukan perlawanan, Mona pasrah dilakukannya kuretase meskipun dalam hati kecilnya rencana untuk menjebak Bankir jadi suaminya terancam gagal.
Setelah Mona sembuh, iapun melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polisi, dengan isi laporan bahwa suaminya dengan bantuan seorang dokter kebidanan telah melakukan aborsi atas kehamilannya. Polisi pun melakukan penyelidikan dan dilanjutkan ke tahap penyidikan.
Pada saat polisi mengumpulkan alat bukti, polisi mendapatkan catatan medis Mona berisi bahwa Mona mengalami pendarahan hebat dan akan mengancam jiwanya, sehingga dengan persetujuan Mona dan (suaminya) dokter melakukan kuretase.
Dokumen catatan medik lengkap, bukti persetujuan Mona ada, lalu Polisi menginterogasi dokter kebidanan, dan dokter tersebut bersikukuh bahwa ia harus menyelamatkan jiwa Mona dan menurutnya perbuatannya tersebut sudah sesuai dengan Sumpah Profesi dan Kode Etiknya.
Pertanyannya adalah : Dapatkah anda membayangkan bagaimana upaya Polisi untuk pembuktian kasus tersebut?
Dalam ilustrasi di atas, Mona adalah wanita pemberani yang mau melaporkan aibnya kepada pihak berwajib, lalu bagaimana kalau Mona tidak melaporkannya sama sekali. Seandainya pun ada saksi lain, misalnya pembantu Mona, ia pasti akan banyak tahu tentang ulah majikannya tersebut, karena halnya sangat pribadi dan berjalannya begitu cepat. Berbeda misalnya dengan kasusu penganiayaan, mungkin si pembantu bisa mengetahui ada pertengkaran (terdengar) dan mungkin saja ada bekas tamparan di wajah Mona.
Meskipun tidak mencantumkan angka statistik, penulis yakin bahwa angka kejadian Abortus Buatan Ilegal ini sangat tinggi, dengan asumsi bahwa banyak peristiwa seperti yang dialami Mona pada kasus di atas. Belum lagi jika dikaitkan dengan tekanan ekonomi, sosial dan sebagainya.

E. Upaya Mengurangi Abortus Buatan Ilegal Di Kalangan Tenaga Kesehatan
Para dokter dan tenaga medis lainnya, hendaklah selalu menjaga sumpah profesi dan kode etiknya dalam melakukan pekerjaan. Jika hal ini secara konsekwen dilakukan pengurangan kejadian abortus buatan ilegal akan secara signifikan dapat dikurangi.
Dalam deklarasi Oslo (1970) tentang pengguguran kandungan atas indikasi medik, disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai seorang dokter adalah butir Lafal Sumpah Dokter yang berbunyi : ”Saya akan menghormati hidup insani sejak saat pembuahan : oleh karena itu Abortus buatan dengan indikasi medik,
hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat berikut”:

Untuk mengakses dan mendownload tugas kuliah ini selengkapnya anda harus berstatus Paid Member



ABORSI
Aborsi bukanlah satu-satunya jalan tempuh untuk menyelesaikan masalah dalam mengahadapi hidup, apalagi bayi yang di kandung dalam perut wanita (ibu) adalah janin yang masih bersih dan tidak tahu apa-apa. Seluruh masyarakat harus di sadarkan akan pentingnya perlindungan terhadap janin dalam kandungan. Akan tetapi aborsi merupakan masalah delematika yang tidak harus kita hindari. Namun demikian, aborsi banyak di perdebatkan di negara-negara barat maupun timur, di negara bagian texsas undang-undang aborsi bertentangan dengan hak yang terjamin dalam konstitusi amerika, khususnya the right of personal privacy (hak atas lingkup pribadi)1 . dari sudut pandang hukum sangatlah di jamin karena aborsi selain menghilangkan nyawa seseorang, juga membahayakan kondisi seseorang tersebut. Aborsi tanpa alasan yang amat berat sama sekali tidak dapat di benarkan dari segi moral hidup, yang menuntut kita untuk menghormati hidup manusia sejak dalam kandungan ibunya2. Dari sekian banyak kasus masalah-masalah moral, aborsi merupakan masalah modern yang paling tajam, penggunaan aborsi sebagai jalan keluar kontrasepsi dan menghilangkan rasa malu terhadap orang lain, Dalam beberapa tahun terahkiri di amerika serikat mencapai rata-rata 1,5 juta aborsi per tahun. Secara garis besar tindakan aborsi sangat berbahaya bagi ibu dan juga janin yaitu bisa menyebabkan kematian pada keduanya.
Aspek Hukum dan Medikolegal Aborsi Povocatus Criminalis Aborsi telah dilakukan oleh manusia selama berabad-abad, tetapi selama itu belum ada undang-undang yang mengatur mengenai tindakan abortsi. Peraturan mengenai hal ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 4 M di mana telah ada larangan untuk melakukan abortus. Sejak itu maka undang-undang mengenai abortus terus mengalami perbaikan, apalagi dalam tahun-tahun terakhir ini di mana mulai timbul suatu revolusi dalam sikap masyarakat dan pemerintah di berbagai negara di dunia terhadap tindakan abortus. Hukum abortus di berbagai negara dapat digolongkan dalam beberapa kategori sebagai berikut: A
• Hukum yang tanpa pengecualian melarang abortus, seperti di Belanda.
• Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosio-medik, seperti di Eslandia, Swedia, Inggris, Scandinavia, dan India.
• Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosial, seperti di Jepang, Polandia, dan Yugoslavia.
• Hukum yang memperbolehkan abortus atas permintaan tanpa memperhatikan indikasi-indikasi lainnya (Abortion on requst atau Abortion on demand), seperti di Bulgaris, Hongaria, USSR, Singapura.
1. Pengantar Bioetika. A Shaman, Thomas
2. Moral dan Masalahnya. Hadiwardoyo, Al Purwa.
• Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi eugenistis (aborsi boleh dilakukan bila fetus yang akan lahir menderita cacat yang serius) misalnya di India
• Hukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi humanitarian (misalnya bila hamil akibat perkosaan) seperti di Jepang
Negara-negara yang mengadakan perubahan dalam hukum abortus pada umumnya mengemukakan salah satu alasan/tujuan seperti yang tersebut di bawah ini:
• Untuk memberikan perlindungan hukum pada para medisi yang melakukan abortus atas indikasi medik.
• Untuk mencegah atau mengurangi terjadinya abortus provocatus criminalis.
• Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk.
• Untuk melindungi hal wanita dalam menentukan sendiri nasib kandungannnya.
• Untuk memenuhi desakan masyarakat.
Di Indonesia, baik menurut pandangan agama, Undang-Undang Negara, maupun Etik Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari aspek etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia mengenai kewajiban umum, pasal
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran, maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik di masing-masing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi tertinggi dari pelanggaran etik ini berupa “pengucilan” anggota dari profesi tersebut dari kelompoknya. Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari komunitasnya.
Ditinjau dari aspek hukum, pelarangan abortus justru tidak bersifat mutlak. Abortus buatan atau abortus provokatus dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni: 1. Abortus buatan legal Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer juga disebut dengan abortus provocatus therapeticus, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk menyelamatkan nyawa ibu. Abortus atas indikasi medik ini diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan:
PASAL 15: 1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. 2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya dapat dilakukan: a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut; b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli; c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya; d. Pada sarana kesehatan tertentu. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pada penjelasan UU no 23 tahun 1992 pasal 15 dinyatakan sebagai berikut: Ayat (1) : Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun, dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma kesopanan. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu Ayat (2) Butir a : Indikasi medis adalah suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan diambil tindakan medis tertentu sebab tanpa tindakan medis tertentu itu,ibu hamil dan janinnya terancam bahaya maut. Butir Tenaga kesehatan yang dapat melakukan tindakan medis tertentu adalah tenaga yang memiliki keahlian dan wewenang untuk melakukannya yaitu seorang dokter ahli kandungan seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan. Hak utama untuk memberikan persetujuan ada ibu hamil yang bersangkutan kecuali dalam keadaan tidak sadar atau tidak dapat memberikan persetujuannya ,dapat diminta dari semua atau keluarganya. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan ditunjuk oleh pemerintah. Ayat (3) : Dalam Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanan dari pasal ini dijabarkan antara lain mengenal keadaan darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya,tenaga kesehatan mempunyai keahlian dan wewenang bentuk persetujuan, sarana kesehatan yang ditunjuk. 2. Abortus Provocatus Criminalis ( Abortus buatan illegal ) Yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain untuk menyelamatkan atau menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Abortus golongan ini sering juga disebut dengan abortus provocatus criminalis karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan. Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP):
Dalam hal ini ada beberapa jenis aborsi, Abortus imminens : Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks. Abortus insipiens : Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Abortus inkompletus : Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Study kasus aborsi
Saat itu pas jam 7 malam, kami baru saja selesai makan malam dan bersantai untuk menonton berita sore. Handphone suami saya berdering terlihat nama Laura dilayar handphone. Kami selalu senang mendengarkan kabar darinya. Laura begitu penuh dengan gairah hidup, roh anda akan terbakar hanya dengan berbicara dengannya. Kecuali untuk kali ini itu bukanlah suaranya. Ada jeritan serak dan isak tangis diseberang sana oleh suara yang saya tidak dapat cepat mengenalinya. Saya mendengar kata2 “Laura”, “Rumah Sakit” dan yang terburuk, “Tidak Bernafas” dan kemudian “aborsi”
Otak saya oleng, hati saya tertekan dan kehidupan yang saya ketahui berhenti. Yang tadi menelepon adalah teman dari Laura, Karen. Ia berkata pada saya apa yang terjadi, bahwa Laura sedang melakukan aborsi dan sesuatu berjalan sangat buruk. Karen sedang berada di ruang emergensi dan dokter memerlukan untuk berbicara dengan saya. Apa yang Karen tidak ketahui bahwa Laura saat datang ke ruang emergensi sudah dalam keadaan meninggal. Laura meninggal di ruang aborsi. Rumah sakit pertama2 hanya mencari keluarga terdekat untuk memberitahukan berita ini dan Karen bukanlah sanak keluarga.
Laura meninggal kata dokter itu padaku. Saya ingin mendengar “50-50” kesempatan hidup … Aku bahkan akan menerima “90-10” kesempatan hidup. Tapi kata “kesempatan hidup” tidak ada dalam perkataan dokter itu. Seluruh harapan telah pergi, bersama dengan putriku.
Putriku yang cantik, yang berharga, yang kami telah adopsi saat berumur 5 tahun, dan secepat itu terlupakan kalau kami bukanlah yang melahirkannya. Laura sudah menjadi bagian kami sebagaimana anak kami sendiri. Ia adalah sebuah pemberian yang tidak kami minta dan harta kami yang berharga. Saya mempunyai pertanyaan yang saya tidak akan dapat jawabannya, “kata kenapa.” Kenapa ia tidak datang kepada kami? Kenapa ia tidak memberitahukan kami ia sedang hamil? Kenapa ia berpikir bahwa aborsi adalah solusi untuk masalahnya?
Laura di besarkan di dalam keluarga Kristen yang penuh kasih. Laura menjadi marah ketika orang lain yang ia kenal melakukan aborsi. Laura mencintai anak2. Laura mengandung bayi dari tunangannya: tunangannya mengasihinya dan berkata ia tidak percaya-setuju akan praktek aborsi.
Ada beberapa pertanyaan yang saya dapatkan jawabannya. Saya bertemu dengan dokter yang menggugurkan cucu saya, dan yang melihat putri saya mengambil nafas terakhir. Ia hanya akan menemui saya di tempat umum, tanpa suami saya. Kami berbicara selama satu jam setengah. Berdasarkan pertemuan itu saya percaya saya tau apa yang terjadi dengan Laura. Ia tidak mengakui melakukan sesuatu yang menyebabkan kematian Laura. Ketika kami selesai berbicara mengenai Laura, saya berdoa, dan tanya Tuhan apakah ada sesuatu yang Ia ingin aku katakan kepada dokter ini. Ini yang saya katakan selajutnya … “Darah dari putriku ada atas tanganmu, darah dari cucuku ada atas tanganmu; darah dari setiap nyawa yang pernah kau ambil ada di atas tanganmu,” dan saya beranjak dari sana. Ia terdiam dengan kepala tertunduk.
Saat saya bersiap untuk pergi, saya bertanya padanya apakah ia akan berpikir mengenai putriku, dan mempertimbangkan untuk tidak melakukan lagi aborsi-ia berkata akan memikirkan hal itu. Saat saya meninggalkan tempat itu saya berdoa, dan berkata kepada Tuhan, “Dapatkah ia menyetop pria ini dari praktek aborsi? Apakah ini yang ada di pikiran-Mu, bahwa ia bahkan berhenti untuk melakukannya? Saya berpikir begitu sempit. Saya berpikir jika seorang gadis mengubah pikirannya (mengenai melakukan aborsi), saya dapat menemukan sepenggal penghiburan. Saya kemudian menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar. Saya belum pernah mengalami dalam hidup saya, suatu yang tragis, juga suatu kasih karunia yang luarbiasa.
Dari kematian putiku, saya tau’ bahwa Tuhan akan membawa kebaikan. Suatu yang mengenaskan; untuk putriku di hubungkan dengan praktek aborsi. Namun, jika Tuhan akan pakai untuk kebaikan dan kemuliaan-Nya, maka jadilah.
Saya percaya kebenaran akan tampil, dan terang Tuhan akan bercahaya di atasnya. Kematian Laura memiliki dampak luarbiasa di seluruh negeri, dan bahkan sampai ke Kanada, tanpa ada berita lokal menyebutkannya. itu hanya keluar di media sekuler minggu ini-lima minggu setelah kematian Laura.
Saya sekarang percaya bahwa ini adalah panggilan saya untuk terus menceritakan kisah Laura kepada Gereja, dan dunia. Saya sungguh percaya bahwa aborsi bukanlah pilihan bagi gadis Kristen. Seorang Gembala bahkan meminta maaf pada saya dan Tuhan, karna tidak berbicara mengenai hal ini di mimbar. Kita sama2 memiliki asumsi yang salah. Ini adalah sebuah masalah di Gereja, dan satu isu yang perlu di khotbahkan dari mimbar. Kita harus bawa itu keluar, dan mendiskusikannya. Dan mungkin jika dapat, kita harapkan, kita bahkan menjadi aktif untuk menolak aborsi.
Saya mohon tetaplah berdoa untuk keluarga kami, dan beritahukan kepada yang lain kisah Laura.
Ibu Eileen percaya bahwa kisah Laura musti di ceritakan, dalam harapan bahwa ada kehidupan yang diselamatkan-baik bayi dan ibu muda-sehingga kematian putrinya tidaklah sia2. (Itu sebabnya saya memposting hal ini di Indonesia-NYA dengan harapan yang sama)
Laura Hope Smith umur 22 tahun, meninggal pada tanggal 13 September 2007, saat melakukan aborsi yang di lakukan oleh Dr. Rapin Osathanondh, pada Klinik Kesehatan Wanita di Hyannis,


Senin, 10 November 2008

SEKSIO SESAREA (THEORY OF CAESAREAN)

A. Konsep Dasar
1. Definisi
Seksio sesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat badan di atas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. (Saifudin, 2001 : 536)
Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. (Wiknjosostro, 1999 : 365)




2. Etiologi
Mengapa plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu dapat diterangkan, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas fungsi, apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih banyak seperti pada kehamilan kembar. Plasenta yang letaknya normal sekalipun akan meluaskan permukaannya, sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jalan lahir. (Wiknjosostro, 1999 : 367)
3. Klasifikasi
a. Plasenta Previa Totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
b. Plasenta Previa Parsialis, apabila sebahagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
c. Plasenta Previa Marginalis, apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
d. Plasenta Letak Rendah, plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. (Wiknjosostro, 1999 : 365)
4. Anatomi Fisiologi
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan dengan plasenta biasanya di tengah (insersio sentralis). Bila hubungan agak pinggir (insersio lateralis). Dan bila di pinggir plasenta (insersio marginalis), kadang-kadang tali pusat berada di luar plasenta dan hubungan dengan plasenta melalui janin, jika demikian disebut (insersio velmentosa).
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 10 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, amnion hanya menempel saja.
Pada umumnya di depan atau di belakang dinding uterus agak ke atas ke arah fundus uteri, plasenta sebenarnya berasal dari sebagian dari janin, di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang vena untuk menampung darah yang berasal ruang interviller di atas (marginalis).
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan adanya zat penyalur, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu kejanin dan pembuangan CO2.
Fungsi Plasenta :
a. Sebagai alat yang memberi makanan pada janin.
b. Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme.
c. Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2.
d. Sebagai alat pembentuk hormone.
e. Sebagai alat penyalur perbagai antibody ke janin.
f. Mungkin hal-hal yang belum ketahui.(Wiknjosostro, 1999 : 66)
5. Patafisiologi
Pendarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen bawah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Pendarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal. (Mansjoer, 1999 : 276)


6. Komplikasi
a. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
b. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasi seperti Asfiksi berat. ( Mansjoer, 1999 : 277)
Komplikasi bersifat relevan:
a. Infeksi yang di dapat dirumah sakit, terutama setelah dilakukan seksio sesarea pada persalinan.
b. Fenomena tromboemboli, terutama pada multipara dengan varikositas.
c. Ileus, terutama karena peritonitis dan kurang sering karena dasar obstruksi
d. Kecelakaan anestesi (Martius,2000:105).
7. Gambaran Kinik
Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa, perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam. Sejak kehamilan 20 minggu segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat dari dinding uterus. Pada saat ini dimulai terjadi perdarahan darah berwarna merah segar.
Sumber perdarahan ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus perdarahan tidak dapat dihindari karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan, tidak sebagai serabut otot uterus untuk menghentikan perdarahan kala III dengan plasenta yang letaknya normal makin rendah letak plasenta makin dini perdarahan terjadi, oleh karena itu perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini dari pada plasenta letak rendah, yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai. ( Wiknjosostro, 1999 : 368 )

8. Diagnosis
a. Anamnesis
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri terutama pada multigravida, banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pada pemeriksaan hematokrit.
b. Pemeriksaan Luar
Bagian bawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung di atas pintu atas panggul mengelak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas panggul.
c. Pemeriksaan In Spekulo
Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta previa harus dicurigai.
d. Penentuan Letak Plasenta Tidak Langsung
Penentuan letak plasenta secara tidak langsung dapat dilakukan radiografi, radioisotope, dan ultrasonagrafi. Ultrasonagrafi penentuan letak plasenta dengan cara ini ternyata sangat tepat, tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak menimbulkan rasa nyeri. (Wiknjosostro, 1999 : 369)
e. Pemeriksaan Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium bila jarak tepi 5 cm disebut plasenta letak rendah.
f. Diagnosis Plasenta Previa Secara Defenitif
Dilakukan dengan PDMO yaitu melakukan perabaan secara langsung melalui pembukaan serviks pada perdarahan yang sangat banyak dan pada ibu dengan anemia berat, tidak dianjurkan melakukan PDMO sebagai upaya menentukan diagnosis. (Saifudin, 2001 : 163)


9. Penatalaksanaan
a. Terapi Ekspektif
1) Tujuan supaya janin tidak terlahir premature, penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis.
2) Syarat-syarat terapi ekspektif :
 Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
 Belum ada tanda-tanda in partu.
 Keadaan umum ibu cukup baik.
 Janin masih hidup.
3) Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis.
4) Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta.
5) Berikan tokolitik bila ada kontraksi :
 MgS04 9 IV dosis awal tunggal dilanjutkan 4 gram setiap 6 jam.
 Nifedipin 3 x 20 mg perhari.
 Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin.
6) Uji pematangan paru janin dengan tes kocok dari hasil amniosentesis.
7) Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta masih berada disekitar ostium uteri interim.
8) Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat dipulang untuk rawat jalan.

b. Terapi Aktif ( tindakan segera ).
1) Wanita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervagina yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang moturitus janin.
2) Lakukan PDMO jika :
a. Infus 1 transfusi telah terpasang.
b. Kehamilan > 37 minggu ( berat badan > 2500 gram ) dan inpartu.
c. Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor, seperti anesefali.
d. Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul ( 2/5 atau 3/5 pada palpasi luar ).
3) Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa seksio sesarea .
a) Prinsip utama adalah menyelamatkan ibu, walaupun janin meninggal atau tidak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.
b) Tujuan seksio sesarea : persalinan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi dan menghentikan pendarahan, menghindarkan kemungkinan terjadi robekan pada serviks, jika janin dilahirkan pervagina.
c) Siapkan darah pengganti untuk stabiliasi dan pemulihan kondisi ibu. (Saifuddin, 2001 : 536 )
4) Perawatan Post Operasi Seksio Sesarea.
1. Analgesia
Wanita dengan ukuran tubuh rata-rata dapat disuntik 75 mg Meperidin (intra muskuler) setiap 3 jam sekali, bila diperlukan untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan dengan cara serupa 10 mg morfin.
a) Wanita dengan ukuran tubuh kecil, dosis Meperidin yang diberikan adalah 50 mg.
b) Wanita dengan ukuran besar, dosis yang lebih tepat adalah 100 mg Meperidin.
c) Obat-obatan antiemetik, misalnya protasin 25 mg biasanya diberikan bersama-sama dengan pemberian preparat narkotik.
2. Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda vital harus diperiksa 4 jam sekali, perhatikan tekanan darah, nadi jumlah urine serta jumlah darah yang hilang dan keadaan fundus harus diperiksa.
3. Terapi cairan dan Diet
Untuk pedoman umum, pemberian 3 liter larutan RL, terbukti sudah cukup selama pembedahan dan dalam 24 jam pertama berikutnya, meskipun demikian, jika output urine jauh di bawah 30 ml / jam, pasien harus segera di evaluasi kembali paling lambat pada hari kedua.
4. Vesika Urinarius dan Usus
Kateter dapat dilepaskan setelah 12 jam, post operasi atau pada keesokan paginya setelah operasi. Biasanya bising usus belum terdengar pada hari pertama setelah pembedahan, pada hari kedua bising usus masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ketiga..
5. Ambulasi
Pada hari pertama setelah pembedahan, pasien dengan bantuan perawatan dapat bangun dari tempat tidur sebentar, sekurang-kurang 2 kali pada hari kedua pasien dapat berjalan dengan pertolongan.
6. Perawatan Luka
Luka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang alternatif ringan tanpa banyak plester sangat menguntungkan, secara normal jahitan kulit dapat diangkat setelah hari ke empat setelah pembedahan. Paling lambat hari ke tiga post partum, pasien dapat mandi tanpa membahayakan luka insisi.
7. Laboratorium
Secara rutin hematokrit diukur pada pagi setelah operasi hematokrit tersebut harus segera di cek kembali bila terdapat kehilangan darah yang tidak biasa atau keadaan lain yang menunjukkan hipovolemia.
8. Perawatan Payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu memutuskan tidak menyusui, pemasangan pembalut payudara yang mengencangkan payudara tanpa banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri.
9. Memulangkan Pasien Dari Rumah Sakit
Seorang pasien yang baru melahirkan mungkin lebih aman bila diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari ke empat dan ke lima post operasi, aktivitas ibu seminggunya harus dibatasi hanya untuk perawatan bayinya dengan bantuan orang lain.(Cunningham, 1995 : 529)

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agam, alamat, status perkawinan, ruang rawat, nomor medical record, diagnosa medik, yang mengirim, cara masuk, alasan masuk, keadaan umum tanda vital.

b. Data Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang.
Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit dirasakan saat ini dan keluhan yang dirasakan setelah pasien operasi.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Meliputi penyakit yang lain yang dapat mempengaruhi penyakit sekarang, Maksudnya apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama (Plasenta previa).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien ada juga mempunyai riwayat persalinan plasenta previa.
c. Data Sosial Ekonomi
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja, akan tetapi kemungkinan dapat lebih sering terjadi pada penderita malnutrisi dengan sosial ekonomi rendah.
d. Data Psikologis
1) Pasien biasanya dalam keadaan labil.
2) Pasien biasanya cemas akan keadaan seksualitasnya.
3) Harga diri pasien terganggu
e. Data Pemeriksaan Penunjang
1) USG, untuk menetukan letak impiantasi plasenta.
2) Pemeriksaan haemoglobin
3) Pemeriksaan Hema tokrit.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Transisi Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan atau adanya peningkatan anggota keluarga. (Doengoes,2001:415).
b. Gangguan nyaman : nyeri akut berhubungan dengan trauma pembedahan (Doengoes,2001:417).
c. Ansietas berhubungan dengan situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi / kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi (Doengoes,2001:417).
d. Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan (Doengoes,2001:422).
e. Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan fungsi biokimia atau regulasi (Doengoes,2001;422)
f. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kulit rusak (Doengoes,2001:427)
g. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot (Doengoes,2001:430).
h. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang pemajanan stsu mengingati kesalahan interpretasi , tidak mengenal sumber-sumber (Doengoes,2001:431)
i. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan trauma atau diversi mekanisme efek-efek hormonal/anastesi (Doengoes,2001:437)
j. Kurang perawatan diri berhubungan dengan efek-efek anestesi, penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidatnyamana fisik (Doengoes,2001:436)

3. Rencana Tindakan
a. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan perkembangan transisi / peningkatan anggota keluarga.
Tujuan : dapat menerima perubahan dalam keluarga dengan anggotanya baru.
Kriteria hasil :
a) Menggendong bayi, bila kondisi memungkinkan
b) Mendemontrasikan prilaku kedekatan dan ikatan yang tepat
c) Mulai secara aktif mengikuti perawatan bayi baru lahir dengan cepat.
Intervensi :
1) Anjurkan pasien untuk menggendong, menyetuh dan memeriksa bayi, tergantung pada kondisi pasien dan bayi, bantu sesuai kebutuhan.
Rasional : Jam pertama setelah kelahiran memberikan kesempatan unik untuk ikatan keluarga terjadi karena ibu dan bayi secara emosional dan menerima isyarat satu sama lain, yang memulai kedekatan dan proses pengenalan.
2) Berikan kesempatan untuk ayah / pasangan untuk menyentuh dan menggendong bayi dan Bantu dalam perawatan bayi sesuai kemungkinan situasi.
Rasional : membantu memudahkan ikatan / kedekatan diantara ayah dan bayi. Memberikan kesempatan untuk ibu memvalidasi realitas situasi dan bayi baru lahir.
3) Observasi dan catat interaksi keluarga bayi, perhatikan perilaku yang dianggap menggandakan dan kedekatan dalam budaya tertentu.
Rasional : pada kontak pertama dengan bayi, ibu menunjukkan pola progresif dari perilaku dengan cara menggunakan ujung jari.
4) Diskusikan kebutuhan kemajuan dan sifat interaksi yang lazim dari ikatan. Perhatikan kenormalan dari variasi respon dari satu waktu ke waktu.
Rasional : membantu pasien dan pasangan memahami makna pentingnya proses dan memberikan keyakinan bahwa perbedaan diperkirakan.
5) Sambut keluarga dan sibling untuk kunjungan sifat segera bila kondisi ibu atau bayi memungkinkan.
Rasional : meningkatkan kesatuan keluarga dan membantu sibling memulai proses adaptasi positif terhadap peran baru dan memasukkan anggota baru kedalam struktur keluarga.
6) Berikan informasi, sesuai kebutuhan, keamanan dan kondisi bayi. Dukungan pasangan sesuai kebutuhan.
Rasional : membantu pasangan untuk memproses dan mengevaluasi informasi yang diperlukan, khususnya bila periode pengenalan awal telah terlambat.
7) Jawab pertanyaan pasien mengenai protokol, perawatan selama periode pasca kelahiran.
Rasional : informasi menghilangkan ansietas yang dapat menggangu ikatan atau mengakibatkan absorpsi dari pada perhatian terhadap bayi baru lahir.

b. Ketidaknyamanan : nyeri, akut berhubungan dengan trauma pembedahan.
Tujuan : ketidaknyamanan ; nyeri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan kekurangan rasa nyeri.
b) Tampak rileks mampu tidur.

Intervensi :
1) Tentukan lokasi dan karakteristik ketidaknyamanan perhatikan isyarat verbal dan non verbal seperti meringis.
Rasional : pasien mungkin tidak secara verbal melaporkan nyeri dan ketidaknyamanan secara langsung. Membedakan karakteristik khusus dari nyeri membantu membedakan nyeri paska operasi dari terjadinya komplikasi.
2) Berikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.
Rasional : meningkatkan pemecahan masalah, membantu mengurangi nyeri berkenaan dengan ansietas.
3) Evaluasi tekanan darah dan nadi ; perhatikan perubahan prilaku.
Rasional : pada banyak pasien, nyeri dapat menyebabkan gelisah, serta tekanan darah dan nadi meningkat. Analgesia dapat menurunkan tekanan darah.
4) Perhatikan nyeri tekan uterus dan adanya atau karakteristik nyeri.
Rasional : selama 12 jam pertama paska partum, kontraksi uterus kuat dan teratur dan ini berlanjut 2 – 3 hari berikutnya, meskipun frekuensi dan intensitasnya dikurangi faktor-faktor yang memperberat nyeri penyerta meliputi multipara, overdistersi uterus.
5) Ubah posisi pasien, kurangi rangsangan berbahaya dan berikan gosokan punggung dan gunakan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi.
Rasional : merilekskan otot dan mengalihkan perhatian dari sensasi nyeri. Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan distraksi tidak menyenangkan, meningkatkan rasa sejahtera.
6) Lakukan nafas dalam dengan menggunakan prosedur- prosedur pembebasan dengan tepat 30 menit setelah pemberian analgesik.
Rasional : nafas dalam meningkatkan upaya pernapasan. Pembebasan menurunkan regangan dan tegangan area insisi dan mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan berkenaan dengan gerakan otot abdomen.
7) Anjurkan ambulasi dini. Anjurkan menghindari makanan atau cairan berbentuk gas; misal : kacang-kacangan, kol, minuman karbonat.
Rasional : menurunkan pembentukan gas dan meningkatkan peristaltik untuk menghilangkan ketidaknyamanan karena akumulasi gas.
8) Anjurkan penggunaan posisi rekumben lateral kiri
Rasional : memungkinkan gas meningkatkan dari kolon desenden ke sigmoid, memudahkan pengeluaran.
9) Inspeksi hemoroid pada perineum. Anjurkan penggunaan es secara 20 menit setiap 24 jam, penggunaan bantal untuk peninggian pelvis sesuai kebutuhan.
Rasional : membantu regresi hemoroid dan varises vulva dengan meningkatkan vasokontriksi, menurunkan ketidak nyamanan dan gatal, dan meningkatkan fungsi usus normal.
10) Palpasi kandung kemih, perhatikan adanya rasa penuh. Memudahkan berkemih periodik setelah pengangkatan kateter indwelling.
Rasional : kembali fungsi kandung kemih normal memerlukan 4-7 hari dan overdistensi kandung kemih menciptakan perasaan dan ketidaknyamanan.

c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri, transmisi / kontak interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi.
Tujuan : ansietas dapat berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan perasaan ansietas
b) Melaporkan bahwa ansietas sudah menurun
c) Kelihatan rileks, dapat tidur / istirahat dengan benar.

Intervensi :
1) Dorong keberadaan atau partisipasi pasangan
Rasional : memberikan dukungan emosional; dapat mendorong mengungkapkan masalah.
2) Tentukan tingkat ansietas pasien dan sumber dari masalah. Mendorong pasien atau pasangan untuk mengungkapkan keluhan atau harapan yang tidak terpenuhi dalam proses ikatan/menjadi orangtua.
3) Bantu pasien atau pasangan dalam mengidentifikasi mekanisme koping baru yang lazim dan perkembangan strategi koping baru jika dibutuhkan.
Rasional : membantu memfasilitasi adaptasi yang positif terhadap peran baru, mengurangi perasaan ansietas.
4) Memberikan informasi yang akurat tentang keadaan pasien dan bayi.
Rasional : khayalan yang disebabkan informasi atau kesalahpahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas.
5) Mulai kontak antara pasien/pasangan dengan baik sesegera mungkin.
Rasional : mengurangi ansietas yang mungkin berhubungan dengan penanganan bayi, takut terhadap sesuatu yang tidak diketahui, atau menganggap hal yang buruk berkenaan dengan keadaan bayi.

d. Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan.
Tujuan : tidak lagi mengungkapkan perasaan negatif diri dan situasi
Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan pemahaman mengenai faktor individu yang mencetuskan situasi saat ini.
b) Mengekspresikan diri yang positif.

Intervensi :
1) Tentukan respon emosional pasien / pasangan terhadap kelahiran sesarea.
Rasional : kedua anggota pasangan mungkin mengalami reaksi emosi negatif terhadap kelahiran sesarea meskipun bayi sehat, orangtua sering berduka dan merasa kehilangan karena tidak mengalami kelahiran pervagina sesuai yang diperkirakan.
2) Tinjau ulang partisipasi pasien/pasangan dan peran dalam pengalaman kelahiran. Identifikasi perilaku positif selama proses prenatal dan antepartal.
Rasional : respon berduka dapat berkurang bila ibu dan ayah mampu saling membagi akan pengalaman kelahiran, sebagai dapat membantu menghindari rasa bersalah.
3) Tekankan kemiripan antara kelahiran sesarea dan vagina. Sampaikan sifat positif terhadap kelahiran sesarea. Dan atur perawatan pasca patum sedekat mungkin pada perawatan yang diberikan pada pasien setelah kelahiran vagina.
Rasional: pasien dapat merubah persepsinya tentang pengalaman kelahiran sesarea sebagaiman persepsinya tentang kesehatannya / penyakitnya berdasarkan pada sikap professional.

e. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / kulit rusak.
Tujuan : infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil :
a) Luka bebas dari drainase purulen dengan tanda awal penyembuhan.
b) Bebas dari infeksi, tidak demam, urin jernih kuning pucat.

Intervensi :
1) Anjurkan dan gunakan teknik mencuci tangan dengan cermat dan pembuangan pengalas kotoran, pembalut perineal dan linen terkontaminasi dengan tepat.
Rasional : membantu mencegah atau membatasi penyebaran infeksi.
2) Tinjau ulang hemogolobin / hematokrit pranantal ; perhatikan adanya kondisi yang mempredisposisikan pasien pada infeksi pasca operasi.
Rasional : anemia, diabetes dan persalinan yang lama sebelum kelahiran sesarea meningkatkan resiko infeksi dan memperlambat penyembahan.
3) Kaji status nutrisi pasien. Perhatikan penampilan rambut, kuku jari, kulit dan sebagainya Perhatikan berat badan sebelum hamil dan penambahan berat badan prenatal.
Rasional : pasien yang berat badan 20% dibawah berat badan normal atau yang anemia atau yang malnutrisi, lebih rentan terhadap infeksi pascapartum dan dapat memerlukan diet khusus.
4) Dorong masukkan cairan oral dan diet tinggi protein, vitamin C dan besi.
Rasional : mencegah dehidrasi ; memaksimalkan volume, sirkulasi dan aliran urin, protein dan vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen, besi diperlukan untuk sintesi hemoglobin.
5) Inspeksi balutan abdominal terhadap eksudat atau rembesan. Lepasnya balutan sesuai indikasi.
Rasional : balutan steril menutupi luka pada 24 jam pertama kelahiran sesarea membantu melindungi luka dari cedera atau kontaminasi. Rembesan dapat menandakan hematoma.
6) Inspeksi insisi terhadap proses penyembuhan, perhatikan kemerahan udem, nyeri, eksudat atau gangguan penyatuan.
Rasional : tanda-tanda ini menandakan infeksi luka biasanya disebabkan oleh steptococus.
7) Bantu sesuai kebutuhan pada pengangkatan jahitan kulit, atau klips.
Rasional : insisi biasanya sudah cukup membaik untuk dilakukan pengangkatan jahitan pada hari ke 4 / 5.
8) Dorong pasien untuk mandi shower dengan menggunakan air hangat setiap hari.
Rasional : Mandi shower biasanya diizinkan setelah hari kedua setelah kelahiran sesarea, meningkatkan hiegenis dan dapat merangsang sirkulasi atau penyembuhan luka.
9) Kaji suhu, nadi dan jumlah sel darah putih.
Rasional : Demam paska operasi hari ketiga, leucositosis dan tachicardia menunjukkan infeksi. Peningkatan suhu sampai 38,3 C dalam 24 jam pertama sangat mengindentifikasikan infeksi.
10) Kaji lokasi dan kontraktilitas uterus ; perhatikan perubahan involusi atau adanya nyeri tekan uterus yang ekstrem.
Rasional : Setelah kelahiran sesarea fundus tetap pada ketinggian umbilikus selama sampai 5 hari, bila involusi mulai disertai dengan peningkatan aliran lokhea, perlambatan involusi meningkatkan resiko endometritis. Perkembangan nyeri tekan ekstrem menandakan kemungkinan jaringan plasenta tertahan atau infeksi.

4. Implementasi
Setelah rencana tindakan perawatan tersusun, selanjutnya rencana tindakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan tindakan, perawat dapat langsung melaksanakan kepada orang lain yang dipercaya di bawah pengawasan orang yang masih seprofesi dengan perawat.
5. Evaluasi
Evaluasi dari proses keperawatan adalah nilai hasil yang diharapkan dimasukkan kedalam SOAP terhadap perubahan perilaku pasien. Untuk mengetahui sejauh mana masalah pasien dapat diatasi, disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.


Selasa, 23 September 2008

KUMPULAN SOFTWARE

KUMPULAN SOFTWARE-SOFTWARE TERBARU GRATIS BUAT DI DOWNLOAD :

1. CAMSTUDIO klik DONLOT

Sabtu, 06 September 2008

SEL


Karion = inti (di dalam sel)

Prokarion=prokariotik artinya inti selnya jelas terlihat (dibatasioleh membarn inti).

Eukarion=eukariotik artinya inti selnya tidakjelas terlihat (karena membran intinya nggak jelas).



Prokariota adalah organisme yang tidak memiliki nuklei dan membran untuk menyimpan bahan-bahan genetika (berbeda sekali dengan organisme Eukariota yang memiliki nuklei dan membran pada inti selnya, sehingga bahan-bahan genetikanya terkumpul di nuklei tersebut) dan pada umumnya merupakan organisme uniselular (tapi pada beberapa kasus, ada juga organisme prokariota yang multiselular). Kebanyakan prokariota adalah bakteri. Carl Woese, seorang ahli mikrobiologi dari Amerika Serikat, membagi prokariota menjadi bakteri dan archaea (disebut juga dengan eubacteria dan archaebacteria) karena ada perbedaan besar pada susunan genetik dari keduanya. Pembagian menjadi eukariota, bakteri, dan archaea disebut juga dengan sistem tiga domain.

Eukariota (berasal dari bahasa Yunani "eu" yang artinya "baik", dan "karyon" yang artinya menunjuk pada nuklei sel) adalah organisme dengan sel kompleks, di mana bahan-bahan genetika disusun menjadi nuklei yang terikat membran. Eukariota termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur—yang kebanyakan multiselular—serta berbagai kelompok lainnya yang diklasifikasikan secara kolektif sebagai protista (banyak di antaranya uniselular). Sebaliknya, organisme-organisme lainnya, misalnya bakteri, tidak mempunyai nuklei dan struktur sel kompleks lainnya; organisme-organisme seperti itu disebut prokariota.

sel eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota dan memiliki bagian-bagian sub-selular yang disebut dengan organel. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang terbungkus membran nuklei. Selain melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota.

STRUKTUR DASAR KOMPUTER



Sistem komputer terdiri dari sejumlah sub komponen system yang berbeda,

dan bekerja bersama-sama untuk membentuk suatu proses kalkulasi dan pengerjaan

suatu tugas tertentu. Contoh aplikasi yang dapat dikerjakan oleh sistem komputer

yaitu menjalankan program spesifik seperti program pembayaran gaji karyawan

(payrolls), mengontrol mesin dalam mobil, menerbangkan pesawat atau

memungkinkan pemakai untuk bermain game dengan komputer, dan lainnya.

Sistem Komputer mempunyai banyak variasi dan jenis, meliputi ukuran,

biaya dan kekuatan, tergantung pada pekerjaan dan tugas yang harus diselesaikan.

Pembahasan materi yang diberikan akan difokuskan pada system komputer pribadi

(personal computer systems), yang sesuai untuk penggunaan bisnis skala kecil dan

penggunaan PC di rumah. Penjelasan berikut ini menunjukkan system PC pada umumnya:




Mouse adalah peralatan input yang mempunyai sejumlah tombol.
Perpindahan dengan tangan sepanjang permukaan mouse, akan merubah
posisi tampilan pada layar yang merefleksikan perpindahan tersebut.
Tombol pada mouse digunakan untuk memilih item, dan membuat pilihan
pada layar.
Mouse secara significant dapat mereduksi input yang
dimasukkan oleh pemakai melalui serangkaian pengetikan
perintah pada keyboard dengan mengklik pada tombol mouse
atau item yang tampil pada layar monitor.


Selasa, 26 Agustus 2008

KARYA ILMIAH : PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang




Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang penting bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang kondusif nagi pengembangan dirinya secara maksimal.
Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab manusia sebagai objek utama pendidikan. Oleh sebab itu, seorang guru harus menguasai dan memahami teori ilmu pendidikan yang mempelajari psikologi dan memberi makna atas fenomena tersebut.


Guru sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Itulah sebabnya peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Oleh sebab itu, efektifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan belajar dan lancarnya kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan pengalaman mengajar penulis sejak diangkat sebagai guru pada tahun 1985 sampai sekarang, maka dari beberapa mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum terdapat dua mata pelajaran secara prosentase nilai hasil belajar siswa atau tingkat penguasaan siswa rendah terutama pada mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dari tahun ke tahun masalah ini selalu datang dan menjadikan sebuah tantangan bagi penulis untuk menghadapinya.
Harapan seorang pendidik yang baik adalah bagaimana membuat pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas. Ini merupakan masalah yang tidak mudah, yang dirasakan oleh guru. Ketidakmudahan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, melainkan mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Dari kenyataan tersebut muncul beberapa pertanyaan bagi penulis
- Mengapa dari kedua mata pelajaran ini hasilnya selalu di bawah rata-rata dan kurang memuaskan ?
- Apakah siswa kurang menyukai mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?
- Apakah kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari kedua mata pelajaran tersebut ?
- Apakah metode-metode yang digunakan kurang tepat sasaran ?
Penulis selalu mencoba dan mencoba lagi berbagai metode dalam pembelajaran dan dari hasil pengamatan-pengamatan selama penulis menyampaikan pembelajaran siswa senang dengan pengembangan metode penugasan dan juga penggunaan alat peraga yang tepat. Untuk itu penulis mencoba menyampaikan materi dengan pengembangan metode penugasan yang sesuai. Laporan hasil perbaikan pembelajaran ini penulis beri judul Pengembangan metode penugasan dalam konsep operasi hitung pada mata pelajaran Matematika dan Pengembangan Konsep Kegiatan Ekonomi dan Sumber Daya Alam pada Mata Pelajaran ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV.
Di samping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan kode PGSD 4412 pada program S1-PGSD

B. TUJUAN PENELITIAN

Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV diharapkan :
1. Menimbulkan minat siswa untuk belajar secara mandiri khususnya mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Mendorong siswa untuk menyenangi pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dalam pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
4. Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang materi yang telah dipelajari siswa dengan tingkat keberhasilan siswa dan guru dalam pembelajaran.
5. Sebagai laporan hasil perbaikan pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412) program S1-PGSD


C. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat / masukan bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Siswa
Agar siswa termotivasi untuk belajar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam menumbuhkan sikap positif terhadap kedua mata pelajaran tersebut sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
2. Guru
Dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan keahliannya.
Guru akan lebih mengetahui akan tugasnya dan kewajibanya.
Guru sebagai fasilitator pembelajaran diharapkan mampu memfasilitasi kebutuhan pembelajaran secara efektif dan efisien.
3. Sekolah
3.1 Peningkatan kualitas pembelajaran
3.2 Memnberikan inovasi bagi sekolah untuk memperbaiki bagian-bagian yang lemah, sehingga siap berkompetisi menghadapi era globalisasi.
3.3 Semoga dapat dimanfaatkan oleh guru yang ada di lingkungan SDN Setia Mekar 02 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi
3.4 Mudah-mudahan bisa memicu menjadi sekolah unggulan di masa yang akan datang


D. PROSES PENULISAN

Proses penulisan Laporan Hasil Perbaikan ini dilaksanakan melalui catatan-catatan dan pengolahan data-data selama pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencatat setiap rencana perbaikan pembelajaran pada Siklus I, rencana perbaikan pada Siklus II dan rencana perbaikan pada Siklus III.
b. Mengumpulkan data-data hasil pembelajaran pada Siklus I, II dan III.
c. Mencatat setiap masukan dari teman sejawat dan dijadikan pedoman dalam perencanaan pembelajaran siklus berikutnya.
d. Mencatat setiap peristiwa atau kejadian yang terjadi di kelas pada waktu pelaksanaan pembelajaran.
e. Mengolah data-data, melakukan analisa dan menyimpulkan hasilnya.

Penulisan laporan didasarkan pada data-data yang sudah diolah, dianalisa dan direfleksikan yang kemudian diambil kesimpulan akhir dari kegiatan ini.

E. JUMLAH SIKLUS PEMBELAJARAN

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis sebanyak 3 (tiga) Siklus untuk mata pelajaran Matematika dan 3 (tiga) Siklus untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi pembelajaran sebagai berikut :
f. Mata pelajaran Matematika
a.1. Siklus I, materi pembelajaran : Sifat pengelompokan (komutatif)
a.2. Siklus II, materi pembelajaran : Sifat Pertukatan (Asosiatif)
a.3. Siklus III, materi pembelajaran : Sifat penyebaran (distributif)
g. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
b.1. Siklus I, materi pembelajaran : Kaitan aktifitas ekonomi dengan sumber daya alam di daratan
b.2. Siklus II, materi pembelajaran : Kaitan aktifitas ekonomi dengan sumber daya alam di perairan.
b.3. Siklus III, materi pembelajaran : Potensi sumber daya alam lain di daerah

F. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN

Laporan Hasil perbaikan pembelajaran ini terdiri dari 5 bagian yang disusun sebagai berikut :
A. Pendahuluan
B. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
C. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
D. Temuan (hasil yang dicapai)
E. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut
Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, proses penilaian laporan, jumlah siklus pembelajaran serta sistematika penulisan.
Pada bagian perencanaan mencakup identifikasi masalah, analisis masalah, serta rencana perbaikan. Pada pelaksanaan perbaikan penulis uraikan tempat dan waktu pelaksanaannya, prosedur pelaksanaan serta hal-hal yang unik yang terjadi waktu pembelajaran.
Pada bagian temuan hasil-hasil yang dicapai diuraikan pengolahan data deskripsi temuan serta refleksi dan pembahasan laporan ditutup dengan kesimpulan serta saran dan tindak lanjut.
















BAB II
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1. IDENTIFIKASI MASALAH
Selama melaksanakan tugas sebagai guru Kelas IV tahun Pelajaran 2008/2009 masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh penulis terutama dalam menghadapi proses belajar mengajar.
Hal yang paling meresahkan penulis adalah hasil belajar siswa yang tidak mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil prestasi yang dicapai siswa kelas IV SDN Setia Mekar 02 pada awal Semester I tahun Pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa 34 orang menunjukkan kurangnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran., Nilai rata-rata untuk Mata Pelajaran Matematika dan IPS di kelas IV sangat rendah.
Dapatlah disimpulkan bahwa penguasaan terhadap materi pelajaran Matematika dan IPS siswa kelas IV sangat rendah.
Dengan bantuan teman sejawat dan supervisor penulis mengidentifikasi masalah pembelajaran Matematika dan IPS sebagai berikut :
a. Dalam mata pelajaran Matematika
• Kurangnya perhatian /minat siswa pada materi pelajaran.
• Kurang percaya diri dan tidak adanya keberanian siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran.
• Sebagian siswa kurang terampil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
• Rendahnya penguasaan siswa pada mata pelajaran.
• Belum semua siswa memiliki kesadaran belajar mandiri
b. Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
• Siswa kurang perhatian terhadap materi pelajaran.
• Siswa belum menguasai materi pelajaran
• Sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
• Suasana kelas kurang kondusif sehingga siswa kurang terlibat dalam belajar
• Siswa sering berebut menjawab pertanyaan guru bahkan saling mendahului dan maju ke depan kelas.

2. ANALISIS DAN PERUMUSAN MASALAH
a. Analisis Masalah
Berdasarkan masalah-masalah di atas penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat dan meninjau ulang strategi pembelajaran sebelumnya maka diketahui bahwa faktor yang berpengaruh sehinggga siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah :
 Dalam mata pelajaran Matematika.
o Penjelasan guru terlalu cepat.
o Kurangnya motivasi guru dalam penyampaian materi pelajaran sehingga siswa kurang bersemangat.
o Kurang dipahaminya materi yang disampaikan guru sehingga siswa bingung.
 Dalam mata pelajaran IPS
o Penjelasan guru kurang dipahami siswa.
o Kurangnya kesempatan siswa untuk dijadikan media pembelajaran.
o Guru kurang mengoptimalkan fungsi alat peraga.
o Guru hanya menjelaskan melalui cerita /informasi sehingga sulit untuk dipahami siswa akibatnya siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.

Setelah permasalahan diketahui maka perlu dilaksanakan cara yang terbaik membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan dan membangkitkan keberanian siswa bertanya dalam penguasaan materi serta keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru. Serta mengajak siswa untuk menyukai terhadap mata pelajaran Matematika dan IPS dalam suasana belajar yang penuh semangat.

b. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, penulis merumuskan masalah pada Fokus perbaikan serta perhatian pada pembelajaran Matematika dan IPS adalah :
 Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran Matematika sehingga siswa kelas IV SDN Setia Mekar 02 Tambun Selatan dapat meningkatkan hasil prestasi belajarnya.
 Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan penguasaan materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga siswa mampu menjawab pertanyaan dan mampu menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan baik.
 Bagaimana upaya guru dalam menimbulkan semangat siswa untuk menyenangi materi pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial.


3. RENCANA PERBAIKAN


Mengacu pada permasalahan di atas, maka penulis membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan beberapa tindakan yang dapat dilakukan berupa :
o Guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar membuat persiapan dalam bentu Rencana Pembelajaran sebagai acuan agar pembelajaran lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien sesuai tujuan yang ingin dicapai.
o Menulis bahan pelajaran, metode yang digunakan, alat dan media dalam proses pembelajaran dan alat ukur berupa tes yang dapat mengukur ketercapaian tujuan.
o Guru mengkondisikan kelas dan menyiapkan siswa untuk siap belajar dan mengarahkan siswa memusatkan perhatian dan fokus pada mata pelajaran agar dapat diterima difahami dengan baik.
o Pembahasan materi melalui tanya jawab dan penugasan dengan melibatkan siswa secara aktif .
o Pada akhir pembelajaran siswa diberikan tes formatif untuk melihat hasil sebagai umpan balik bagi guru untuk melihat sejauh mana kualitas daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan.
o Lakukan analisis nilai sebagai acuan tindak lanjut guru dalam melakukan perbaikan.
Rencana Tindakan Perbaikan dilakukan dalam 6 Siklus yaitu :
1. 3 Siklus perbaikan Mata pelajaran Matematika.
2. 3 Siklus perbaikan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penulis membuat rencana perbaikan tersebut berdasarkan siklus-siklus pembelajarannya sebagai berikut :

a. Rencana Perbaikan untuk mata pelajaran Matematika kelas IV

Siklus I
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini agar berhasil semaksimal mungkin penulis melaksanakan dengan metode yang sesuai dan mudah, praktis dan menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil prestasinya.
Selain dengan metode yang sesuai dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini juga dilakukan :
 Guru membangkitkan semangat setiap memulai pembelajaran.
 Guru tidak terlalu cepat menerangkan materi tentang sifat-sifat operasi hitung .
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mencoba beberapa contoh materi ke depan kelas.
 Guru memberi perhatian pada siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas. Sementara jika masih ada siswa yang bermasalah akan diperbaiki pada siklus II

Siklus II
Pada siklus kedua ini siswa diarahkan kedalam materi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat dengan sifat operasi hitung pertukaran.
Sebelum memulai pelajaran siswa diajak bernyanyi bersama dengan menggunakan kata-kata materi yang akan diajarkan.
 Guru menjelaskan langkah –langkah operasi hitung pertukaran pada penjumlahan, pertukaran pada perkalian, pengelompokan pada penjumlahan dan pengelompokan pada perkalian.
 Siswa diberi tugas secara berkelompok dengan soal yang berbeda untuk memacu anak berusaha sendiri dalam kelompoknya.
 Guru mengoreksi tugas siswa.
 Dan ternyata hasilnya masih kurang memuaskan tetatpi sudah ada kemajuan, maka untuk mendapatkan nilai yang lebih maksimal akan dilanjutkan pada siklus ketiga.


Siklus III
Dalam siklus ketiga ini siswa diarahkan dalam penyelesaian soal-soal
 Guru menegaskan kembali penjelasan pada siklus kedua dan dikembangkan dengan menambah materi operasi hitung dengan sifat penyebaran.
 Siswa mengwerjakan tugas yang diberikan olehGuru.
 Guru memberi semangat kepada siswa yang sudah dapat menyelesaikan tugas dan sudah memahami serta menguasai materi dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang belum paham.
 Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang ditugaskan. Dan ternyata hasilnya sangat memuaskan.
Untuk memacu siswa supaya tidak lupa dan tetap menyenangi pelajaran Matematika guru memberikan kuis sekitar materi pelajaran.

b. Rencana Perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Siklus I
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini penulis melaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas
 Guru mengajak siswa mengamati gambar petani di sawah, hutan, pengeboran minyak bumi dan gambar sebuah tempat wisata.
 Guru kemudian menjelaskan tentang kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam di daratan.
 Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan tugas.
 Guru memberi tugas evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan.
Dan ternyata hasilnya belum mencapai yang diinginkan, maka perlu perbaikan pada siklus yang kedua.

Siklus II
Dalam siklus II melanjutkan materi Siklus I dengan cara mengajak siswa untuk mengumpulkan gambar-gambar hasil sumber daya alam perairan dari berbagai daerah di Indonesia.
 Dari gambar-gambaryang dibawa kemudian dikelompokkan ke dalam sumber daya alam perairan di pesisir, sungai, atau danau dan laut.
 Siswa diajak mengelompokkan gambar-gambar dan benda-benda serta kegiatan ekonomi yang ada di lingkungannya ke dalam sumber daya alam perairan.
 Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan tugas.
 Guru memberi tugas evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan.



Siklus III
Dalam siklusketiga siswa dipacu untuk mengembangkan materi yang telah dipelajari pada siklus I dan II
 Guru menugaskan siswa untuk membandingkan sumber daya alam di suatu daerah atau propinsi dengan sumber daya alam di daerah atau propinsi lain dengan menggunakan alat peraga.
 Siswa membandingkan Sumber Daya Alam di suatu daerah dengan sumber daya Alam daerah lain.
 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
 Guru mengamati kegiatan siswa dan membimbing dalam menyelesaikan tugas.
Dalam siklus III ini hasil pekerjaan siswa cukup memuaskan.











BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
a. Tempat Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di :
Nama sekolah : SD Negeri Setia M
Kelas : IV (empat)
Jumlah Siswa : 34 orang
Alamat : Kp. Bulu Desa Setia Mekar
Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi
Sebagai teman observasi adalah Ibu IMAS MASITOH, S.Pd adalah Guru Kelas VI.
Perbaikan pembelajaran meliputi dua mata pelajaran yaitu mata pelajaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

b. Waktu Pelaksanaan
Tabel I Jadwal lengkap perbaikan untuk tiap mata pelajaran
No Hari/tanggal Jam ke- Mata Pelajaran Siklus
1 Jumat, 1 Agustus 2008 3-4 Matematika 1
2 Sabtu, 2 Agustus 2008 3-4 Matematika 2
3 Senin, 4 Agustus 2008 3-4 Matematika 3
4 Selasa, 5 Agustus 2008 1-2 IPS 1
5 Sabtu, 9 Agustus 2008 3-4 IPS 2
6 Selasa, 12 Agustus 2008
1-2 IPS 3
B. PROSEDUR PELAKSANAAN

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 6 Siklus yaitu : Tiga Siklus mata pelajaran Matematika dan Tiga Siklus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam setiap Siklusnya dilakukan dalam proses belajar mengajar. Setiap pettemuan waktunya 2 X 35 menit.
Observer mengamati aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Observer mencatat dan mengidetifikasi kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran sebagai acuan untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Matematika dan IPS adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan ini diawali dengan ide-ide berupa harapan-harapan yang ingin dicapai dalam perbaikan pembelajaran.
Pada tahap ini untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran dengan mengadakan pre tes berupa pertanyaan yang merangsang siswa dalam hubungannya dengan materi yang akan disampaikan.

Kegiatan perbaikan pembelajaran I sampai III pelajaran Matematika

Siklus I :
Materi pelajaran Matematika pertama adalah tentang Sifat operasional pertukaran pada penjumlahan dan perkalian.
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran I meliputi :
1. Menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir
Perencanaa perbaikan pembelajaran adalah memusatkan perhatian siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui metode yang baik dan sesuai.

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran I
Pada awal pembelajaran peneliti mengajak siswa bernyanyi sambil memberikan beberapan pertanyaan secara klasikal maupun individu.
Untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Guru membuat garis bilangan bulat sampai batas tertentu. Guru menanyakan beberapa macam tanda operasi hitung dan lambang bilangan.
Guru menunjuk beberapa orang anak untuk maju kedepan kelas mengerjakan tentang penjumlahan, pemgurangan, perkalian dan pembagian.
Dari contoh soal yang dikerjakan siswa guru mengarahkan pada bentuk operasional penjumlahan dan perkalian ada yang memiliki sifat operasional pertukaran (komutatif)
Siswa kemudian mengerjakan tugas LKS dengan bimbingan guru.


c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran I
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Ditenui masih ada siswa yang kurang perhatian pada proses pembelajaran

d. Refleksi perbaikan pembelajaran I
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada Siklus II

Siklus II
Pada Siklus II materinya adalah Sifat operasi hitung pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian.
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran I meliputi :
1. menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran II
Peneliti melakukan pembelajaran, dengan menugaskan siswa yang berkemampuan kurang untuk mencoba mengerjakan satu soal sedangkan siswa lain mencoba di meja masing-masing. Setelah selesai guru menganalisis jumlah siswa yang benar mengerjakan ternyata baru separuh kelas yang benar. Maka sekali lagi dipilih siswa yang lambat untuk mengerjakan tugas di depan kelas dengan bimbingan guru sedangkan siswa lain mengerjakan di meja masing-masing. Setelah selesai Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Untuk kemudian perwakilan kelompok mengerjakan ke depan kelas..
Guru memberikan soal secara individual dengan soal yang berbeda dan hasilnya cukup baik tetapi masih ada yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran II
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Ditemui masih ada siswa yang kurang perhatian pada proses pembelajaran

d. Refleksi perbaikan pembelajaran II
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Kekurangan pada siklus II akan diperbaiki pada Siklus III agar lebih sempurna

Siklus III
Pada Siklus III materinya adalah Sifat operasi hitung pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian.
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran III meliputi :
1. menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran III
Pada pelaksanaan kegiatan ini Peneliti melaksanakan pembelajaran, dengan membentuk kelompok untuk mencoba mengerjakan soal. Guru berkeliling untuk memeriksa kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Setelah selesai guru menganalisis jumlah siswa yang benar mengerjakan ternyata hampir seluruh kelas yang benar.. Setelah selesai Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Untuk kemudian perwakilan kelompok mengerjakan ke depan kelas..
Guru memberikan soal secara individual dengan soal yang berbeda dan hasilnya sangat baik tetapi masih ada yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran III
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Hasil pekerjaan siswa ternyata sangat memuaskan.
d. Refleksi perbaikan pembelajaran III
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Pada siklus ini hasil pekerjaan siswa lebih sempurna

Kegiatan Perbaikan Pembelajaran I sampai III pada mata pelajaran IPS

Siklus I :
Materi pelajaran IPS pertama adalah tentang Kegiatan Ekonomi dengan Sumber Daya Alam di Daratan
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran I meliputi :
1. menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir
Perencanaa perbaikan pembelajaran adalah memusatkan perhatian siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui metode yang baik dan sesuai.

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran I
Pada awal pembelajaran peneliti mengajak siswa melihat gambar sambil memberikan beberapan pertanyaan secara klasikal maupun individu.
Untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Guru melakukan tanya jawab. Siswa menyelesaikan lembar tugas materi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam di daratan secara kelompok.
Peneliti mengoreksi hasil tugas siswa. Dengan mempersilahkan perwakilan kelompok menulis di papan tulis.
Guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan.
Siswa kemudian mengerjakan tugas LKS secara individu.
Setelah dikoreksi ternyata nilai yang diperoleh siswa masih kurang memuaskan.

c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran I
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Ditemui masih ada siswa yang kurang perhatian pada proses pembelajaran

d. Refleksi perbaikan pembelajaran I
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada Siklus II

Siklus II
Pada Siklus II materinya adalah Kegiatan Ekonomi dengan sumber daya alam di lautan.
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran II meliputi :
1. menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran II
Pelaksanaan kegiatan Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran, dengan menanyakan siswa secara klasikal mauppun individual tentang kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam di Lautan. sedangkan siswa lain mencoba di meja masing-masing. Setelah selesai guru menganalisis jumlah siswa yang mengerjakan dengan benar ternyata baru separuh kelas
Untuk memberikan motivasi belajar siswa guru menunjukan beberapa poster yang berkaitan dengan kegiatan Ekonomi dengan sumber daya alam di Lautan. Dengan bimbingan guru siswa mengerjakan tugas sedangkan siswa lain mengerjakan di meja masing-masing. Setelah selesai Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Untuk kemudian perwakilan kelompok menjawab ke depan kelas..
Guru memberikan soal secara individual dengan soal yang berbeda dan hasilnya cukup baik tetapi masih ada yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.




c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran II
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung. Ditemui masih ada siswa yang kurang perhatian pada proses pembelajaran

d. Refleksi perbaikan pembelajaran II
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Kekurangan pada siklus II akan diperbaiki pada Siklus III agar lebih sempurna

Siklus III
Pada Siklus III materinya adalah Sifat operasi hitung pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian.
a. Perencanaan perbaikan pembelajaran III meliputi :
1. menyusun rencana pembelajaran
2. menyusun skenario pembelajaran
3. menyusun tes awal
4. menyusun tes akhir

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran III
Pada pelaksanaan kegiatan ini Peneliti melaksanakan pembelajaran, dengan membentuk kelompok untuk mencoba mengerjakan soal. Guru menugaskan siswa untuk membandingkan sumber daya alam di propinsi daerahnya. Guru berkeliling untuk memeriksa kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Setelah selesai guru menganalisis jumlah siswa yang benar mengerjakan ternyata hampir seluruh kelas yang benar.. Setelah selesai Guru menugaskan siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Untuk kemudian perwakilan kelompok mengerjakan ke depan kelas..
Guru memberikan soal secara individual dengan soal yang berbeda dan hasilnya sangat baik tetapi masih ada yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

c. Observasi teman sejawat pada perbaikan pembelajaran III
Selama pembelajaran berlangsung teman sejawat mengamati dan mencatat aktifitas peneliti sebagai pengajar serta aktifitas siswa dan sikap siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Hasil pekerjaan siswa ternyata sangat memuaskan.

d. Refleksi perbaikan pembelajaran III
Semua temuan yang ada pada lembar observasi didiskusikan. Hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman pada siklus berikutnya. Pada siklus ini hasil pekerjaan siswa lebih sempurna

C. HAL-HAL YANG UNIK
Hal-hal unik yang terjadi selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
Pada saat pembelajaran berlangsung tiba-tiba siswa gaduh karena ada siswa yang tertidur pulas, anak tersebut kaget ketika dibangunkan temannya.
Siswa ini semalam tidak dapat tidur di rumah karena tetangganya menyewa penyanyi dangdut hingga larut malam.
Ada dua siswa yang nilainya kurang karena belum lancar membaca, tetapi dalam mengerjakan soal matematika siswa ini mampu mengerjakannya dengan baik.















BAB IV
TEMUAN HASIL PENGOLAHAN DATA

1. HASIL PENGOLAHAN DATA
A. Pengolahan Data Hasil Perbaikan Pembelajaran Matematika
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran, peneliti memperoleh data prestasi siswa melalui nilai tes individu yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Berikut ini adalah tabel mengajar yang dipergunakan oleh peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Dari data di atas dapat dilihat perubahan prosentase keberhasilan belajar Siswa.

Siklus I
Dengan metode ceramah dan pemberian tugas ada 18 siswa atau 54 % saja yang berhasil mendapat nilai dengan kategori baik, ada 8 siswa atau 23 % kategori sedang dan 8 siswa atau 23 % berkategori kurang , Hal ini berarti pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih sangat kurang.

Siklus II
Penulis mengembangkan metode penugasan yang hasilnya terjadi perubahan dimana ada 20 siswa atau 62 % kategori baik, dan 10 siswa atau 31 % kategori sedang dan 4 siswa atau 7 % kategori kurang.
Siklus III
Penulis menggunakan metode penugasan yang lebih variatif hasilnya adalah 32 siswa atau 94 % siswa berkategori nilai baik, dan 2 siswa atau 6 % kategori nilai kurang. Peningkatan pemahaman siswa dapat terlihat jelas pada grafik di halaman berikut ini .









Tabel 1. Dari hasil Tes Akhir Pembelajaran Siswa pada Siklus mata pelajaran Matematika diperoleh data sebagai berikut:

No
Nama Siswa
Nilai
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Adnan Gusmanto 2 6 10
2 Aprilia Putri 9 8 10
3 Bagas Primadya 9 8 10
4 Bimo Putra Sutrisno 9 10 10
5 Devi Rismayuli 2 10 10
6 Eli Widiastuti 8 4 4
7 Ega Yuniar 6 8 10
8 Eko Yulianto 2 8 8
9 Firman Ainurahman 6 10 10
10 Fahri Rizki Maulana 9 6 10
11 Fauzan Danur 8 6 4
12 Gina Oktaviana 9 10 10
13 Hesti Nur Anggraeni 6 8 10
14 Hiksan Damar raharja 9 10 10
15 Isnaini Alfina Putri 6 2 8
16 Januaariansyah 6 10 10
17 Jupri 8 4 10
18 Lutfiana Nastiti 4 6 10
19 Lulu Lusiana 6 8 10
20 M. Iqbal Mulyadi 8 6 10
21 M. Iqbal Saputra 9 8 10
22 M. Alamsyah 9 10 10
23 M. Sepriyandi 9 8 8
24 Nurhayati 9 10 10
25 Natasya Yowindo 2 4 10
26 Putri Diana 6 10 10
27 Putri Awalia 9 10 10
28 Reksi Herfiansyah 8 6 10
29 Ridho Adhi 9 8 10
30 Riva Fauziah 9 10 10
31 Sunardi 4 6 10
32 Tedi Silaban 6 7 8
33 Waldo Iman 5 7 8
34 Yulia Asri 6 7 10
Jumlah Nilai 232 260 318
Rata-rata kelas 6,82 7,76 9,51
Bekasi, 1 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
Tabel 2 Perbaikan Pembelajaran mata pelajaran Matematika
Siklus Metode Alat Peraga Kategori Nilai Nilai Jumlah Siswa Presentase

I
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
Gambar
Buku
Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
8
8
18
23 %
23 %
54 %

II
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian Tugas
Gambar
Buku

Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
4
10
20
7 %

31 %

62 %

III
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian Tugas
Contoh
Gambar
Buku
Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
2
0
32
6 %
0 %
94 %






B. Pengolahan Data Hasil Perbaikan Pembelajaran IPS.
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dan perbaikan pembelajaran, peneliti memperoleh data prestasi siswa melalui nilai tes individu yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Berikut ini adalah tabel mengajar yang dipergunakan oleh peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Dari data di atas dapat dilihat perubahan prosentase keberhasilan belajar Siswa.

Siklus I
Dengan metode ceramah tanya jawab dan pemberian tugas ada 13 siswa atau 38 % saja yang berhasil mendapat nilai dengan kategori baik, ada 8 siswa atau 24 % kategori sedang dan 13 siswa atau 38 % berkategori kurang. Hal ini berarti pemahaman siswa terhadap materi pelajaran masih sangat kurang.

Siklus II
Penulis mengembangkan metode ceramah, tanya jawab dan Pemberian tugas yang hasilnya terjadi perubahan dimana ada 21 siswa atau 62 % kategori baik, dan 8 siswa atau 23 % kategori sedang dan 5 siswa atau 15 % kategori kurang.


Siklus III
Penulis menggunakan metode metode ceramah, tanya jawab dan Pemberian tugas yang variatif hasilnya adalah 22 siswa atau 65 % siswa berkategori nilai baik, dan 12 siswa atau 35 % kategori nilai sedang dan tidak ada siswa atau 0 % kategori nilai kurang. Peningkatan pemahaman siswa dapat terlihat jelas pada grafik di halaman berikut ini .








Tabel 3. Dari hasil Tes Akhir Pembelajaran Siswa pada Siklus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diperoleh data sebagai berikut:

No
Nama Siswa
Nilai
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Adnan Gusmanto 4 7 7
2 Aprilia Putri 8 6 7
3 Bagas Primadya 4 10 10
4 Bimo Putra Sutrisno 6 9 9
5 Devi Rismayuli 6 8 9
6 Eli Widiastuti 2 7 7
7 Ega Yuniar 8 10 9
8 Eko Yulianto 8 9 6
9 Firman Ainurahman 8 10 7
10 Fahri Rizki Maulana 4 8 6
11 Fauzan Danur 8 7 9
12 Gina Oktaviana 6 10 9
13 Hesti Nur Anggraeni 6 10 9
14 Hiksan Damar raharja 8 10 7
15 Isnaini Alfina Putri 2 2 6
16 Januaariansyah 8 8 9
17 Jupri 2 2 8
18 Lutfiana Nastiti 6 6 7
19 Lulu Lusiana 8 10 8
20 M. Iqbal Mulyadi 8 10 8
21 M. Iqbal Saputra 2 2 6
22 M. Alamsyah 8 10 9
23 M. Sepriyandi 4 2 8
24 Nurhayati 8 8 10
25 Natasya Yowindo 4 8 8
26 Putri Diana 8 10 10
27 Putri Awalia 4 8 8
28 Reksi Herfiansyah 8 8 8
29 Ridho Adhi 4 8 9
30 Riva Fauziah 8 8 9
31 Sunardi 6 5 7
32 Tedi Silaban 5 7 7
33 Waldo Iman 7 7 8
34 Yulia Asri 7 7 8
Jumlah Nilai 203 257 272
Rata-rata kelas 5,99 7,50 8,00
Bekasi, 1 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
Tabel 4 Perbaikan Pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Siklus Metode Alat Peraga Kategori Nilai Nilai Jumlah Siswa Presentase

I
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
Gambar
Buku
Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
13
8
13
38 %
24 %
38 %

II
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian Tugas
Gambar
Buku

Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
5
8
21
15 %

23 %

62 %

III
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian Tugas
Contoh
Gambar
Buku
Peta
P. Jawa
Kurang
Sedang
Baik
2,3,4,5
6,7
8,9,10
0
12
22
0 %
35 %
65 %





2. DESKRIPSI TEMUAN DAN REFLEKSI
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan hasil-hasil pengolahan data di atas, penulis mendeskripsikan hasil temuan dan merefleksikannya sebagai berikut :
a. Pembelajaran Matematika
Data yang ditemukan pada Siklus I pembelajaran Matematika di kelas IV SDN Setia Mekar 02 nilai siswa rendah sekali yaitu 8 siswa mendapat nilai kurang ( rentang 40-55 ) ini berarti 23 % siswa belum memahami materi dengan nilai rata-rata kelas 6,82.
Hal ini disebabkan metode yang digunakan penulis hanya ceramah dan pemberian tugas, sehingga siswa kurang perhatian dan akhirnya materi tidak dapat dipahami.
Pada Siklus II hasil tes siswa mengalami sedikit penigkatan yaitu 4 siswa dapat nilai kurang yang berarti tinggal 7 % siswa yang belum memahami pelajaran. Nilai rata-rata kelas pun meningkat menjadi 7,76. karena penulis mengembangkan metode pemberian tugas dengan baik.
Pada Siklus III penulis melakukan pembelajaran dengan pengembangan metode penugasan yang melibatkan seluruh siswa, hasilnya hanya 2 siswa yang mendapat nilai kurang (6 %) , nilai sedang 0 % dan yang mendapat nilai baik sebanyak 94 % sehingga nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 9,51.


b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Data yang ditenukan pada Siklus I pembelajaran IPS, nilai siswa rendah sekali yaitu 13 siswa mendapat nilai kurang yang berarti 38 % siswa belum menguasai materi pelajaran IPS Nilai rata-rata kelas 5,99
Pada Siklus I ini Penulis hanya menggunakan metode Ceramah, tanya jawab dan tugas.sehingga bagi anak pembelajaran masih didominasi guru.
Pada siklus II pembelajaran IPS nilai siswa mengalami kemajuan yaitu 5 siswa yang mendapat nilai kategori kurang atau hanya 15 % , dan 8 siswa mendapat nilai sedang (23 %) dan 21 siswa bernilai baik (62 %). Nilai rata-rata kelas 7,50
Dalam pembelajaran ini guru sudah dapat mengembangkan metode penugasan tetapi belum melibatkan seluruh siswa secara langsung sehingga sebagian siswa yang terlinat dalam pembelajaran saja yang mendapat nilai baik.
Pada siklus III banyak terjadi peningkatan yaitu siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 22 siswa atau (65 %), ada 12 siswa yang bernilai sedang atau ( 35 %) dan siswa yang bernilai kurang tidak ada atau ( 0 %)
Nilai rata-rata kelas mencapai 8,00 dan 3 siswa diantaranya mendapat nilai sempurna. Dalam pembelajaran siklus III guru sudah dapat melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam pembelajaran.



3. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil perbaikan pembelajaran Matematika maka kegiatan yang telah dilakukan adalah :
a. Siklus I dilaksanakan pada Hari Jumat, 1 Agustus 2008
Aktifitas guru selama pembelajaran belum memuaskan, metode yang digunakan guru belum relevan . Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu 6,82 dan 23 % siswa belum memahami materi pembelajaran.
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Agustus 2008
Aktifitas guru pada siklus II cukup baik sehingga hasil yang dicapai cukup memuaskan. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 7,76 sehingga hanya 7 % saja siswa yang belum menguasai materi pelajaran. Hal ini disebabkan guru sudah dapat mengembangkan metode yang banyak melibatkan siswa dalam belajar.
c. Siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 4 Agustus 2008
Aktifitas guru pada siklus ini mencapai hasil yang sangat memuaskan. Ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas menjadi 9,51 . Hal ini disebabkan guru sudah sepenuhnya dapat mengembangkan metode penugasan kepada siswa dengan melibatkan seluruh siswa aktif dalam belajar, hanya satu siswa saja yang belum memahami betul materi pelajaran.



Adapun kegiatan dan Hasil pembelajaran IPS adalah sebagai berikut :
a. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Agustus 2008
Kegiatan pembelajaran belum menghasilkan nilai yang memadai Nilai rata-rata jekas Siklus I pembelajaran IPS hanya 5,99 Guru sudah berupaya menggunakan metode dan alat peraga yang memadai. Tetapi belum dapat menarik minat siswa dalam penguasaan materi pembelajaran IPS.
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Agustus 2008
Aktifitas guru dalam pembelajaran siklus II cukup memuaskan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 7,50
Hal ini disebabkan guru sudah dapat mengembangkan metode yang sesuai dan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran sehingga hampir 85 % siswa dapat menguasai materi pembelajaran IPS. Sedangkan hanya 15 % saja yang masih belum menguasai pelajaran.
c. Siklus III dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Agustus 2008
Aktifitas guru pada pembelajaran siklus III mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Nilai rata-rata kelas pada kegiatan ini meningkat menjadi 8,00.
Hal ini disebabkan guru sudah menggunakan dan mengembangkan metode penugasan yang sesuai dengan melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam pembelajaran IPS. Sehingga hanya 0 % saja dari seluruh siswa kelas IV yang belum menguasai materi prembelajaran IPS.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

1. KESIMPULAN
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan daptlah ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Metode penugasan dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan minat siswa dan menumbuhkan keberanian siswa untuk bertanya.
b. Metode penugasan yang dikembangkan dalam pembelajaran Matematika terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran khususnya materi konsep operasi hitung bilanngan bulat.
c. Penggunaan alat peraga pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat menarik perhatian siswa untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan guru.
d. Melibatkan siswa secara langsung dalam pemggunaan alat peraga dapat meningkatkan penguasaan materi dan meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.

2. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Dari hasil penelitian Tindakan kelas ini kami memberikan saran dan tindak lanjut sebagai berikut :
a. Sebaiknya guru senantiasa menggunakan metode yang sesuai dan bervariatif dalam melaksanakan pembelajaran.
b. Gunakan alat peraga untuk menarik perharian siswa dalam belajar.
c. Benda kongkrit sebagai media pembelajara secara langsung dapat meningkatkan pemahaman siswa .
d. Libatkan siswa secara aktif dalam penggunaan alat peraga.
e. Kegiatan pembelajaran melibatkan seluruh siswa dan timbulkan keberanian siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum dikuasainya.
f. Guru berkolaborasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
g. Lakukan PTK jika mengalami masalah dalam pembelajaran















DAFTAR PUSTAKA

Asy’ari, M.Pd., Wahyudi, S.Pd, M.M., Sri Mintarti, S.Pd., Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk kelas 4, Penerbit Erlangga.
Atit Kustriana Wahyuningrum., Henny Hendrastuti, S.Pd., Heru Narwoto, A.Md., Marjono, S.Pd., Master Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4, Penerbit PT. Master Media Paramitra .
Buchori.,Gemar Belajar Matematika kelas 4, Penerbit Aneka Ilmu
Hadiat dkk., Manusia dan Lingkungan , Penerbit CV. Rosna.
Heni Tina Maya , S.Pd., Jumiyem, S.Pd., Sabaroh, S.Pd., Suparmi, S.Pd., Suwardi, A.Ma.Pd., Master Kompetensi Matematika Kelas 4 , Penerbit PT. Master Media Paramitra.
Henny Hendrastuti, S.Pd., Prapti Dewi Cahyani, S.Fil., Suwarta , S.Pd., Master Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4, Penerbit PT. Master Media Paramitra.
Heryanto Nur. H.M., Akib Hamid, Statistika Dasar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
I.G.A.K Wardani, Prof. Dr., Siti Julaeha, M.A., Ngadi Marsinah, M.Pd., Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412). Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Indrastuti, Dra., Buana Ilmu Pengetahuan Sosial , Penerbit Yudhistira
Koen., Willie., Widya Wiyata Pertama Anak-anak Mengenal Masyarakat, Penerbit Tira Pustaka
Mangatur Sinaga, Drs,M.M., Drs. Joko Sugiarto, M.Pd., Drs. Sudwiyanto, Hasnun, M.Sidik, Drs. Suripto, M.M., Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas 4, Penerbit Erlangga.
M. Khafid., Suyati., Pelajaran Matematika Penekanan pada berhitung kelas 4, Penerbit Erlangga.
Setiawan Denny, Drs. , M.Ed., Komputer dan Media Pembelajaran, Pusat penerbitan Universitas Terbuka.
Suparjo., Pelajaran Matematika Gemar Berhitung Kelas 4 , Penerbit PT Tiga Serangkai
Suratno H.P., Mudah belajar Matematika Kelas 4 , Penerbit Yudhistira.
User Usman, Drs,. Menjadi Guru Profesional , Penerbit Renaja Rosdakarya
Zainul Asmawi, Prof., Dr., M.Ed., Tes dan Assesmen di Sekolah Dasar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.











DAFTAR ISI LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan dari teman sejawat
2. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I Mata Pelajaran Matematika.
3. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus I
4. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Mata Pelajaran Matematika.
5. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus II
6. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III Mata Pelajaran Matematika.
7. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus III
8. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
9. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus I
10. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
11. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus II
12. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus III Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
13. Lembar Observasi hasil Perbaikan Siklus III





SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
Program Studi : S1 – PGSD
Pokjar : Kabupaten Bekasi
Menyatakan bahwa :
N a m a : IMAS MASITOH, S.Pd
Tempat Mengajar : SDN Setia Mekar 02
Jabatan : Guru Kelas VI c
Adalah teman sejawat yang akan membantu da;lam pelaksanaan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PGSD 4412 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian pwernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bekasi, Agustus 2008
Teman Sejawat,


IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798 Yang membuat pernyataan


DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV
Waktu : 2 X 35 menit

Masalah yang akan di atasi :
 Kurangnya perhatian /minat siswa pada materi pelajaran
 Kurangbya keberanian siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran
 Sebagian siswa kurang terampil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru

Cara mengatasi :
 Menarik perhatian siswa dengan bertanya jawab materi sebelumnya.
 Menyuruh siswa mengerjakan soal di depan kelas.
 Memberikan latihan soal secara berkelompok dan diakhiri dengan tes secara individual.

Hasil :
 Siswa sedikit tertarik
 Mulai berani ke depan dan berani bertanya ketika mengalami kesulitan
 Nilai rata-rata kelas masih rendahn yaitu 53,63

Hal-hal yang unik :
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Semester : I (pertama)
Waktu : 2 x 35 menit

I. Stnandar Kompetensi :
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
2. Melakukan operasi hitung campuran

III. Indikator :
• Menyelesaikan soal-soal.

IV. Tujuan Perbaikan :
• Siswa mempunyai perhatian / minat pada materi pelajaran.
• Siswa mempunyai keberanian untuk bertanya tentang materi pelajatan.
• Siswa terampil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
V. Materi ajar :
 Sifat pertukaran ( Asosiatif )
- Sifat pertukaran pada penjumlahan
Contoh :
5 + 4 = 9 dan 4 + 5 = 9 jadi
5 + 4 = 4 + 5

- Sifat pertukaran pada perkalian
Contoh :
3 X 4 = 12 dan 4 X 3 = 12 jadi
3 X 4 = 4 X 3

VI. Metode Pembelajaran :
- Ceramah
- Pemberian tugas.

VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 5 menit )
1. Menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa melalui pertanyaan lisan tentang materi pelajaran sebelumnya.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit)
- Guru menjelaskan tentang penjumlahan.
- Guru menjelaskan tentang sifat operasional pertukaran pada penjumlahan.
- Guru mrenjelaskan tentang sifat oprtasional pertukaran pada perkalian.
- Siswa mencoba ke depan kelas untuk menyelesaikan satu soal.
- Siswa bertanya tentang materi yang belum difahami.
- Siswa mengerjakan latihan soal.

C. Kegiatan Akhir (20 menit )
- Membuat kesimpulan tentang sifat operasional pertukaran pada penjumlahan dan perkalian.
- Siswa menyelesaikan tes akhr tentang pertukaran perkalian.
- Memberikan tindak lanjut dan tugas ( PR )

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media
b. Sumber Pelajaran
- Buku Matematika 4 untuk Siswa SD kelas IV penerbit Karya Media Utama
- Buku Master Kompetenai Matematika Kelas IV penerbit Azetes Cendikia

IX. Evaluasi
A. prosedur
1. Tes awal ( apprsepsi )
2. Tes dalam proses
3 Tes akhir

B. Jenis Tes
1 Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes
1. Soal tes (Tterlampir )
2. Kunci Jawaban Soal



Mengetahui
Kepala Sekolah


SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi, 1 Agustus 2008
Mahasiswa,


DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644






LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus I )
Waktu : 20 Menit
Nama kelompok : ........................................................

Kerjakan secara kelompok soal-soal di bawah ini dengan menggunakan sifat komutatif !

1. 57 + 49 = . . . dan 49 + 57 = . . .
jadi 57 + 49 = . . . + . . .

2. 172 + 78 = . . . dan 78 + 172 = . . .
jadi 112 + 68 = . . . + . . .

3. 74 X 10 = . . . dan 10 X 74 = . . .
jadi 74 X 10 = . . . X . . .

4. 33 X 15 = . . . dan 15 X 33 = . . .
jadi 33 X 15 = . . . X . . . = . . .

5. 69 + 26 + 81 = . . . dan 81 + 26 + 69 = . . .
jadi 69 + 26 + 81 = . . . + . . . + . . .




TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus I )
Waktu : 20 Menit
Nama Siswa : ........................................................

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan sifat komutatif !

1. 37 + 42 = . . . dan 42 + 37 = . . .
jadi 37 + 42 = . . . + . . .

2. 112 + 68 = . . . dan 68 + 112 = . . .
jadi 112 + 68 = . . . + . . .

3. 24 X 10 = . . . dan 10 X 24 = . . .
jadi 24 X 10 = . . . X . . .

4. 30 X 15 = . . . dan 15 X 30 = . . .
jadi 30 X 15 = . . . X . . .

5. 19 + 26 + 53 = . . . dan 53 + 26 + 19 = . . .
jadi 19 + 26 + 53 = . . . + . . . + . . .




KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus I )

1. 106 dan 106
jadi 57 + 49 = 49 + 57

2. 250 dan 250
jadi 112 + 68 = 68 + 112

3. 740 dan 740
jadi 74 X 10 = 10 X 74

4. 495 dan 495
jadi 33 X 15 = 15 X 33

5. 176 dan 176
jadi 69 + 26 + 81 = 81 + 26 + 69









KUNCI JAWABAN TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus I)

1. 79 dan 79
jadi 37 + 42 = 42 + 37

2. 180 dan 180
jadi 112 + 68 = 68 + 112

3. 240 dan 240
jadi 24 X 10 = 10 X 24

4. 450 dan 450
jadi 30 X 15 = 15 X 30

5. 98 dan 98
jadi 19 + 26 + 53 = 53 + 26 + 19









DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Sifat operasi hitung pertukaran

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 2 Kurang
2 Aprilia Putri 9 Baik
3 Bagas Primadya 9 Baik
4 Bimo Putra Sutrisno 9 Baik
5 Devi Rismayuli 2 Kurang
6 Eli Widiastuti 8 Baik
7 Ega Yuniar 6 Sedang
8 Eko Yulianto 2 Kurang
9 Firman Ainurahman 6 Kurang
10 Fahri Rizki Maulana 9 Baik
11 Fauzan Danur 8 Baik
12 Gina Oktaviana 9 Baik
13 Hesti Nur Anggraeni 6 Sedang
14 Hiksan Damar raharja 9 Baik
15 Isnaini Alfina Putri 6 Sedang
16 Januaariansyah 6 Sedang
17 Jupri 8 Baik
18 Lutfiana Nastiti 4 Kurang
19 Lulu Lusiana 6 Sedang
20 M. Iqbal Mulyadi 8 Baik
21 M. Iqbal Saputra 9 Baik
22 M. Alamsyah 9 Baik
23 M. Sepriyandi 9 Baik
24 Nurhayati 9 Baik
25 Natasya Yowindo 2 Kurang
26 Putri Diana 6 Sedang
27 Putri Awalia 9 Baik
28 Reksi Herfiansyah 8 Baik
29 Ridho Adhi 9 Baik
30 Riva Fauziah 9 Baik
31 Sunardi 4 Kurang
32 Tedi Silaban 6 Sedang
33 Waldo Iman 5 Kurang
34 Yulia Asri 6 Sedang
Jumlah Nilai 232
Rata-rata kelas 6,82
Bekasi, 1 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 1 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan pemahaman Siswa terhadap Materi pelajaran tentang Sifat operasi hitung pertukaran


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan 

























.
Metode yang digunakan guru kurang menarik dan penggunaan alat peraga tidak relevan sehingga hasil tes akhir kurang memuaskan

Bekasi, 1 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Semester : I (pertama)
Waktu : 2 x 35 menit

I. Stnandar Kompetensi :
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung.
2. Melakukan operasi hitung capuran

III. Indikator :
• Menyelesaikan soal-soal.

IV. Tujuan Perbaikan :
• Siswa mempunyai perhatian / minat pada materi pelajaran.
• Siswa mempunyai keberanian untuk bertanya tentang materi pelajatan.
• Siswa terampil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
V. Materi ajar :
 Sifat pengelompokan ( Asosiatif )
- Sifat pengelompokkan pada penjumlahan
Contoh :
( 2 + 3 ) + 6 = 5 + 6 = 11
2 + ( 3 + 6 ) = 2 + 9 = 11 jadi
( 2 + 3 ) + 6 = 2 + ( 3 + 6 )

- Sifat pengelompokkan pada perkalian
Contoh :
(2 X 3) X 4 = 6 X 4 = 24
2 X (3 X 4 ) = 2 X 12 = 24 jadi
(2 X 3) X 4 = 2 X (3 X 4 )

VI. Metode Pembelajaran :
- Ceramah
- Pemberian tugas.

VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 5 menit )
1. Menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa melalui pertanyaan lisan tentang materi pelajaran sebelumnya.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti ( 45 menit)
- Guru menjelaskan tentang penjumlahan.
- Guru menjelaskan tentang sifat operasional pengelompokkan pada perkalian
- Siswa mencoba ke depan kelas untuk menyelesaikan satu soal.
- Siswa bertanya tentang materi yang belum difahami.
- Siswa mengwerjakan latihan soal.

C. Kegiatan Akhir (20 menit )
- Membuat kesimpulan tetnatng pengelompokkan pada penjumlahan.
- Siswa menyelesaikan tes akhr tentang pengelompokkan pada perkalian.
- Memberikan tindak lanjut dan tugas ( PR )

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media
b. Sumber Pelajaran
- Buku Matematika 4 untuk Siswa SD kelas IV penerbit Karya Media Utama
- Buku Master Kompetenai Matematika Kelas IV penerbit Azetes Cendikia



IX. Evaluasi
A. prosedur
1. Tes awal ( appersepsi )
2. Tes dalam proses
3 Tes akhir

B. Jenis Tes
1 Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes
1. Soal tes (Tterlampir )
2. Kunci jawaban soal



Mengetahui
Kepala Sekolah


SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi, 2 Agustus 2008
Mahasiswa,


DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644



LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus II )
Waktu : 20 Menit
Nama kelompok : ........................................................

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan sifat operasi hitung pengelompokan (Asosiatif) !

1. 5 + 15 + 24 = ( 5 + 15 ) + 24 = . . . + . . . = . . .
2. 9 + 35 + 32 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .
3. 7 + 22 + 33 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .
4. 14+ 10 + 26 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .
5. 31 + 15 + 9 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .
6. 5 x 7 x 8 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .
7. 2 x 5 x 9 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .
8. 2 x 9 x 7 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .
9. 4 x 5 x 6 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .
10. 2 x 3 x 7 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .








TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus II )
Waktu : 10 Menit
Nama Siswa : ........................................................

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan sifat operasi hitung pengelompokan (Asosiatif) !

1. 9 + 15 + 24 = ( 9 + 15 ) + 24 = . . . + . . . = . . .

2. 11 + 22 + 33 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .

3. 31 + 15 + 48 = ( . . . + . . . ) + . . . = . . . + . . . = . . .

4. 6 x 7 x 8 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .

5. 7 x 5 x 9 = ( . . . x . . . ) x . . . = . . . x . . . = . . .









KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus II )

1. 5 + 15 + 24 = ( 5 + 15 ) + 24 = 20 + 24 = 44
2. 9 + 35 + 32 = ( 9 + 35 ) + 32 = 44 + 32 = 76
3. 7 + 22 + 33 = ( 7 + 22 ) + 33 = 29 + 33 = 62
4. 14+ 10 + 26 = ( 14 + 10 ) + 26 = 24 + 26 = 50
5. 31 + 15 + 9 = ( 31 + 15 ) + 9 = 46 + 9 = 55
6. 5 x 7 x 8 = ( 5 x 7 ) x 8 = 35 x 8 = 280
7. 2 x 5 x 9 = ( 2 x 5 ) x 9 = 10 x 9 = 90
8. 2 x 9 x 7 = ( 2 x 9 ) x 7 = 11 x 7 = 77
9. 4 x 5 x 6 = ( 4 x 5 ) x 6 = 20 x 6 = 120
10. 2 x 3 x 7 = ( 2 x 3 ) x 7 = 6 x 7 = 42

KUNCI JAWABAN TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus II)

1. 9 + 15 + 24 = ( 9 + 15 ) + 24 = 24 + 24 = 48

2. 11 + 22 + 33 = ( 11 + 22 ) + 33 = 33 + 33 = 66

3. 31 + 15 + 48 = ( 31 + 15 ) + 48 = 46 + 48 = 94

4. 6 x 7 x 8 = ( 6 x 7 ) x 8 = 42 x 8 = 256

5. 7 x 5 x 9 = ( 7 x 5 ) x 9 = 35 x 9 = 315
DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Sifat operasi hitung pengelompokan

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 6 sedang
2 Aprilia Putri 8 Baik
3 Bagas Primadya 8 Baik
4 Bimo Putra Sutrisno 10 Baik
5 Devi Rismayuli 10 Baik
6 Eli Widiastuti 4 Kurang
7 Ega Yuniar 8 Baik
8 Eko Yulianto 8 Baik
9 Firman Ainurahman 10 Baik
10 Fahri Rizki Maulana 6 Sedang
11 Fauzan Danur 6 Sedang
12 Gina Oktaviana 10 Baik
13 Hesti Nur Anggraeni 8 Baik
14 Hiksan Damar raharja 10 Baik
15 Isnaini Alfina Putri 2 Kurang
16 Januaariansyah 10 Baik
17 Jupri 4 Kurang
18 Lutfiana Nastiti 6 Sedang
19 Lulu Lusiana 8 Baik
20 M. Iqbal Mulyadi 6 Sedang
21 M. Iqbal Saputra 8 Baik
22 M. Alamsyah 10 Baik
23 M. Sepriyandi 8 Baik
24 Nurhayati 10 Baik
25 Natasya Yowindo 4 Kurang
26 Putri Diana 10 Baik
27 Putri Awalia 10 Baik
28 Reksi Herfiansyah 6 Sedang
29 Ridho Adhi 8 Baik
30 Riva Fauziah 10 Baik
31 Sunardi 6 Sedang
32 Tedi Silaban 7 Sedang
33 Waldo Iman 7 Sedang
34 Yulia Asri 7 Sedang
Jumlah Nilai 260
Rata-rata kelas 7,76
Bekasi, 2 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 2 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan pemahaman siswa terhadap Materi Pelajaran tentang Sifat Operasi hitung Pengelompokkan


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan 


























.
Metode yang digunakan guru melibatkan aktifitas siswa tetapi masih belum dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi pelajaran

Bekasi, 2 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Semester : I ( pertama )
Waktu : 2 x 35 menit

I. Stnandar Kompetensi :
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung.
2. Melakukan operasi hitung campuran

III. Indikator :
• Menyelesaikan soal-soal.

IV. Tujuan Perbaikan :
• Siswa mempunyai perhatian / minat pada materi pelajaran.
• Siswa mempunyai keberanian untuk bertanya tentang materi pelajatan.
• Siswa terampil dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
V. Materi ajar :
 Sifat Penyebaran ( Distributif )
- Sifat penyebaran perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan
Contoh :
3 X ( 2 + 4 ) = ( 3 X 2 ) + ( 3 X 4 )
3 X 6 = 6 + 12
18 = 18

- Sifat penyebaran pembagian terhadap pwenjumlahan dan pengurangan
Contoh :
( 9 + 6 ) : 3 = ( 9 : 3 ) + ( 6 : 3 )
15 : 3 = 3 + 2
5 = 5
VI. Metode Pembelajaran :
- Ceramah
- Pemberian tugas.

VII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal ( 5 menit )
1. Menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa melalui pertanyaan lisan tentang materi pelajaran sebelumnya.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit)
- Guru menjelaskan tentang sifat penyebaran perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
- Guru menjelaskan tentang sifat penyebaran pembagian terhadap penjumlahan dan pengurangan
- Siswa mencoba ke depan kelas untuk menyelesaikan satu soal.
- Siswa bertanya tentang materi yang belum difahami.
- Siswa mengwerjakan latihan soal.

C. Kegiatan Akhir (20 menit )
- Membuat kesimpulan tentang sifat penyebaran pada perkalian dan pembagian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
- Siswa menyelesaikan tes akhr tentang sifat operasi hitung penyebaran ( distributif) pada perkalian dan pembagian.
- Memberikan tindak lanjut dan tugas ( PR )

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media
b. Sumber Pelajaran
- Buku Matematika 4 untuk Siswa SD kelas IV penerbit Karya Media Utama
- Buku Master Kompetenai Matematika Kelas IV penerbit Azetes Cendikia
IX. Evaluasi
A. prosedur
1. Tes awal ( appersepsi )
2. Tes dalam proses
3 Tes akhir

B. Jenis Tes
1 Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes
1. Soal tes (Terlampir )
2. Kunci jawaban soal

Mengetahui
Kepala Sekolah



SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,




IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi, 2 Agustus 2008
Mahasiswa,



DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644





LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus III )
Waktu : 20 Menit
Nama Siswa : ........................................................


Kerjakan soal-soal di bawah ini secara kelompok dengan menggunakan sifat operasai hitung penyebaran (distributif) !

1 ( 6 + 3 ) x 5 = ( 6 x 5 ) + ( 3 x 5 ) = . . . + . . . = . . .
2 ( 9 + 4 ) x 7 = ( . . . x 7 ) + ( . . . x 7 ) = . . . + . . . = . . .
3 ( 9 + 2 ) x 4 = ( . . . x 4 ) + ( . . . x 4 ) = . . . + . . . = . . .
4 ( 6 + 7 ) x 8 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
5 ( 3 + 4 ) x 5 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
6 ( 5 + 6 ) x 7 = ( . . . x 7 ) + ( . . . x 7 ) = . . . + . . . = . . .
7 ( 6 + 3 ) x 9 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
8 ( 8 + 3 ) x 5 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
9 ( 6 + 4 ) x 5 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
10 ( 6 + 3 ) x 7 = ( . . . x 7 ) + ( . . . x 7 ) = . . . + . . . = . . .







TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus III )
Waktu : 15 Menit
Nama Siswa : ........................................................

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan sifat operasai hitung penyebaran (distributif) !

1 ( 8 + 3 ) x 5 = ( 8 x 5 ) + ( 3 x 5 ) = . . . + . . . = . . .
2 ( 8 + 4 ) x 7 = ( . . . x 7 ) + ( . . . x 7 ) = . . . + . . . = . . .
3 ( 8 + 2 ) x 4 = ( . . . x 4 ) + ( . . . x 4 ) = . . . + . . . = . . .
4 ( 6 + 7 ) x 8 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .
5 ( 8 + 4 ) x 5 = ( . . . x . . . ) + ( . . . x . . . ) = . . . + . . . = . . .













KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus III )

1 ( 6 + 3 ) x 5 = ( 6 x 5 ) + ( 3 x 5 ) = 30 + 15 = 45
2 ( 9 + 4 ) x 7 = ( . 9 . x 7 ) + ( . 4 . x 7 ) = 63 + 28 = 91
3 ( 9 + 2 ) x 4 = ( . 9 . x 4 ) + ( . 2 . x 4 ) = 36 + 8 = 44
4 ( 6 + 7 ) x 8 = ( . 6 . x . 8 . ) + ( . 7. x . 8 . ) = 48 + 56 = 104
5 ( 3 + 4 ) x 5 = ( . 3 . x . 5 . ) + ( .4 . x . 5 . ) = 15 + 20 = 35
6 ( 5 + 6 ) x 7 = ( . 5 . x 7 ) + ( . 6 . x 7 ) = 35 + 42 = 77
7 ( 6 + 3 ) x 9 = ( . 6 . x . 9 . ) + ( .3 . x . 9 . ) = 54 + 27 = 81
8 ( 8 + 3 ) x 5 = ( . 8. x . 5 . ) + ( . 3 . x . 5 . ) = 40 + 15 = 55
9 ( 6 + 4 ) x 5 = ( . 6 . x . 5 . ) + ( . 4 . x . 5 . ) = 30 + 20 = 50
10 ( 6 + 3 ) x 7 = ( . 6 . x 7 ) + ( . 3. x 7 ) = 42 + 21 = 63



KUNCI JAWABAN TUGAS INDIVIDU
Mata Pelajaran : Matematika ( Siklus III )

1 ( 8 + 3 ) x 5 = ( 8 x 5 ) + ( 3 x 5 ) = 40 + 15. = 55
2 ( 8 + 4 ) x 7 = ( . 8 . x 7 ) + ( . 4 . x 7 ) = 56 + 28 = 84
3 ( 8 + 2 ) x 4 = ( . 8 . x 4 ) + ( . 2 . x 4 ) = 32 + 8 = 40
4 ( 6 + 7 ) x 8 = ( . 6 . x . 8 . ) + ( . 7 . x . 8 . ) = 48 + 56 = 104
5 ( 8 + 4 ) x 5 = ( . 8 . x . 5 . ) + ( 4 . x 5 . ) = 40 + 20 = 60


DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Sifat operasi hitung pentebaran

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 10 Baik
2 Aprilia Putri 10 Baik
3 Bagas Primadya 10 Baik
4 Bimo Putra Sutrisno 10 Baik
5 Devi Rismayuli 10 Baik
6 Eli Widiastuti 4 Kurang
7 Ega Yuniar 10 Baik
8 Eko Yulianto 8 Baik
9 Firman Ainurahman 10 Baik
10 Fahri Rizki Maulana 10 Baik
11 Fauzan Danur 4 Kurang
12 Gina Oktaviana 10 Baik
13 Hesti Nur Anggraeni 10 Baik
14 Hiksan Damar raharja 10 Baik
15 Isnaini Alfina Putri 8 Baik
16 Januaariansyah 10 Baik
17 Jupri 10 Baik
18 Lutfiana Nastiti 10 Baik
19 Lulu Lusiana 10 Baik
20 M. Iqbal Mulyadi 10 Baik
21 M. Iqbal Saputra 10 Baik
22 M. Alamsyah 10 Baik
23 M. Sepriyandi 8 Baik
24 Nurhayati 10 Baik
25 Natasya Yowindo 10 Baik
26 Putri Diana 10 Baik
27 Putri Awalia 10 Baik
28 Reksi Herfiansyah 10 Baik
29 Ridho Adhi 10 Baik
30 Riva Fauziah 10 Baik
31 Sunardi 10 Baik
32 Tedi Silaban 8 Baik
33 Waldo Iman 8 Baik
34 Yulia Asri 10 Baik
Jumlah Nilai 318
Rata-rata kelas 9,51
Bekasi, 4 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 4 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tentang Sifat Operasi hitung Penyebaran.


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan 
























.
Guru sudah dapat mengembangkan metode penugasan yang melibatkan seluruh siswa untuk aktif belajar sehingga siswa lebih paham dan menguasai materi pembelajaran.

Bekasi, 4 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798

SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit

Masalah yang akan diatasi:
 Siswa kurang perhatian terhadap materi pelajaran.
 Sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
 Siswa belum menguasai pelajaran.

Cara mengatasi :
 Menarik perhatian siswa dengan tanya jawab tentang pekerjaan orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya.
 Memberikan materi dengan mwenggunakan alat peraga.
 Memberikan latihan soal dan diakhiri dengan tes secara individual.

Hasl :
 Siswa mulai tertarik
 Siswa mulai nerani bertanya ketika ada yang tidak dimengerti.
 Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu :

Hal – hal yang unik :
Seorang siswa tertidur karena malam kurang tidur, menonton Televisi sampai larut malam.


RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV ( empat )
Semester : I (pertama )
Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi :
- Mengenal sumber daya alam , kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi lingkungan kabupaten/kota, propinsi.

II. Kompetemsi Dasar :
- Menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.


III. Indikator :

- Mengidentifikasi jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi.

IV. Tujuan Perbaikan :


1. Menimbulkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran.
2. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
3. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru.
V. Materi Ajar :
Aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam di daratan
1. Kegiatan ekonomi dibidang pangan.
2. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam hutan.
3. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam mineral dan energi.
4. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya ruang.

VI . Metode Pembelajaran :

- Ceramah
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal ( 5 memit )
 Guru memberikan persepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai contoh kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam.
 Mengajak siswa untuk menyebutkan berbagai macam kegiatan ekonomi atau pekerjaan penduduk di sekitarnya.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )
 Guru mengajak siswa mengamati gambar sawah, hutan, pengeboran minyak dan pantai dilanjutkan dengan tanya jawab:
1. Kegiatan apakah yang ada di sawah ?
2. Apa sajakah hasil hutan ?
3. Dimanakah terdapat penyebaran minyak bumi ?
4. Selain minyak bumi, barang tambang apa yang terdapat di Indonesia ?
5. Di manakah tetrdapat tempat pariwisata pantai ?
 Dari hasil tanya jawab guru menjelaskan materi tentang kaitan ekonomi dengan sumber daya alam yang ada di daratan.
 Guru memberikan soal-soal latihan
 Siswa mengerjakan latihan soal.

C. Kegiatan akhir ( 20 menit )
 Membuat kesimpulan tentang kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam di daratan.
 Siswa menyelesaikan tes akhir.
 Memberikan tindak lanjut dan tugas (PR)

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media :
 Alat Peraga berupa gambar petani dan sawah, gambar hutan, gambar pengeboran minyak bumi dan gambar pantai
 Pakaian dan alat-alat, aksesoris yang dipakai siswa.
b. Sumber pelajaran :
 Buku IPS untuk siswa SD kelas IV karya Asy’ari dkk penerbit Airlangga
 Buku Master kompetensi IPS IV, Penerbit Ozetas Cendikia halaman 4 - 6

IX. Evaluasi :
A. Prosedur :
1. Tes Awal (apersepsi)
2. Tes dalam proses
3. Tes awal

B. Jenis tes :
1. Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes :
1. Soal tes (terlampr)
2. Kunci jawaban soal.

Mengetahui
Kepala Sekolah


SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi, 5 Agustus 2008
Mahasiswa,


DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644


TUGAS INDIVIDU
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 20 menit
Nama : ...........................................

Isilah titik-titik di bawah ini
1. Masyarakat Desa memanfaatkan Sumber daya Alam untuk kegiatan . . . .
2. Orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam adalah . . . .
3. Bubur kacang hijau, sumber vitamin . . . .
4. Kopi, Coklat, Teh adalah bahan pembuat . . . .
5. Ikan merupakan hasil laut, yang merupakan sumber . . . .
6. Timah digunakan untuk patri . . . .
7. Marmer untuk bangunan . . . .
8. Minyak bumi diolah kembali menjadi . . . .
9. Kelapa sawit sebagai bahan pembuat . . . .
10. Salah satu kegiatan pemeliharaan Sumber Daya Alam dapat berupa penghijauan atau . . . .






KUNCI JAWABAN SOAL
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Materi : Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber dauya alam


1. Ekonomi
2. Petani
3. B
4. Minuman
5. protein
6. bouksit
7. rumah dan gedung
8. bensin, aftur, bensol, kerosin
9. minyak goreng dan matgarin
10. reboisasi.






DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Kegiatan Ekonomi dan SDA

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 4 Kurang
2 Aprilia Putri 8 Baik
3 Bagas Primadya 4 kurang
4 Bimo Putra Sutrisno 6 Sedang
5 Devi Rismayuli 6 Sedang
6 Eli Widiastuti 2 Kurang
7 Ega Yuniar 8 Baik
8 Eko Yulianto 8 Baik
9 Firman Ainurahman 8 Baik
10 Fahri Rizki Maulana 4 Kurang
11 Fauzan Danur 8 Baik
12 Gina Oktaviana 6 Sedang
13 Hesti Nur Anggraeni 6 Sedang
14 Hiksan Damar raharja 8 Baik
15 Isnaini Alfina Putri 2 Kurang
16 Januaariansyah 8 Baik
17 Jupri 2 Kurang
18 Lutfiana Nastiti 6 Sedang
19 Lulu Lusiana 8 Baik
20 M. Iqbal Mulyadi 8 Baik
21 M. Iqbal Saputra 2 Kurang
22 M. Alamsyah 8 Baik
23 M. Sepriyandi 4 Kurang
24 Nurhayati 8 Baik
25 Natasya Yowindo 4 Kurang
26 Putri Diana 8 Baik
27 Putri Awalia 4 Kurang
28 Reksi Herfiansyah 8 Baik
29 Ridho Adhi 4 Kurang
30 Riva Fauziah 8 Baik
31 Sunardi 6 Sedang
32 Tedi Silaban 5 Kurang
33 Waldo Iman 7 Sedang
34 Yulia Asri 7 Sedang
Jumlah Nilai 203
Rata-rata kelas 5,99
Bekasi, 5 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 5 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan penguasaan Siswa terhadap Materi Pelajaran dengan penggunaan alat peraga.


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan









 











 Metode yang digunakan kurang memadai Guru hanya sedikit dalam melibatkan siswa sehingga hasil tes kurang memuaskan.

Bekasi, 5 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798

SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit

Masalah yang akan diatasi:
 Siswa kurang perhatian terhadap materi pelajaran.
 Sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
 Siswa belum menguasai pelajaran.

Cara mengatasi :
 Menarik perhatian siswa dengan tanya jawab tentang pekerjaan orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya.
 Memberikan materi dengan menggunakan alat peraga yang variatif.
 Memberikan latihan soal dikerjakan secara kelompok kemudian melaporkan hasilnya.
 Tes secara individual.

Hasl :
 Siswa tertarik dengan materi yang disampaikan
 Siswa mulai berani maju dan mau bertanya ketika ada yang tidak dimengerti.
 Nilai rata-rata kelas meningkat yaitu :

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV ( empat )
Semester : I (pertama )
Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi :
- Mengenal sumber daya alam , kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi lingkungan kabupaten/kota, propinsi.

II. Kompetemsi Dasar :
- Menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.


III. Indikator :

- Mengidentifikasi jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi.

IV. Tujuan Perbaikan :


1. Menimbulkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran.
2. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
3. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru.
V. Materi Ajar :
Aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam di daratan
1. Kegiatan ekonomi dibidang pangan.
2. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam hutan.
3. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam mineral dan energi.
4. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya ruang.

VI . Metode Pembelajaran :

- Ceramah
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal ( 5 memit )
 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai contoh kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam.
 Mengajak siswa untuk menyebutkan berbagai macam kegiatan ekonomi atau pekerjaan penduduk di sekitarnya.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )
 Guru mengajak siswa mengamati gambar sawah, hutan, pengeboran minyak dan pantai dilanjutkan dengan tanya jawab:
1. Kegiatan apakah yang ada di sawah ?
2. Apa sajakah hasil hutan ?
3. Dimanakah terdapat penyebaran minyak bumi ?
4. Selain minyak bumi, barang tambang apa yang terdapat di Indonesia ?
5. Di manakah terdapat tempat pariwisata pantai ?
 Dari hasil tanya jawab guru menjelaskan materi tentang kaitan ekonomi dengan sumber daya alam yang ada di daratan.
 Guru memberikan soal-soal latihan
 Siswa mengerjakan latihan soal.

C. Kegiatan akhir ( 20 menit )
 Membuat kesmpulan tenytang kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam di daratan.
 Siswa menyelesaikan tes akhir.
 Memberikan tindak lanjut dan tugas (PR)

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media :
 Alat Peraga berupa gambar petani dan sawah, gambar hutan, gambar pengeboran minyak bumi dan gambar pantai
 Pakaian dan alat-alat, asesoris yang dipakai siswa.
b. Sumber pelajaran :
 Buku IPS untuk siswa SD kelas IV karya Asy’ari dkk penerbit Airlangga
 Buku Master kompetensi IPS IV, Penerbit Ozetas Cendikia halaman 4 - 6

IX. Evaluasi :
A. Prosedur :
1. Tes Awal (apersepsi)
2. Tes dalam proses
3. Tes awal

B. Jenis tes :
1. Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes :
3. Soal tes (terlampr)
4. Kunci jawaban soal.


Mengetahui
Kepala Sekolah


SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi, 9 Agustus 2008
Mahasiswa,


DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644
TUGAS INDIVIDU
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 20 menit
Nama : ...........................................

Isilah titik-titik di bawah ini
1. Nelayan meningkatkan perekonomian keluarga dengan hasil penjualan . . . .
2. Manusia memerlukan air untuk . . . .
3. Obyek wisata pantai Carita terletak di propinsi . . . .
4. Pembuatan garam dan budi daya ikan memanfaatkan sumber daya . . . .
5. Waduk Jatiluhur terletak di propinsi . . . .
6. Sungai di Kalimantan digunakan sebagai . . . .
7. Ikan dan rumput laut merupakan contoh sumber daya alam biotik yang terdapat di . . . .
8. Pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan eumber daya alam . . . .
9. Wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi oleh . . . .
10. Petambak merupakan orang yang memerlukan kegiatan ekonomi di daerah . . . .





KUNCI JAWABAN SOAL
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Materi : Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber dauya alam

1. ikan
2. minum, mandi, mencuci, masak
3. Banten
4. laut
5. Jawa Barat
6. transportasi
7. laut
8. air
9. lautan
10. pesisir, pantai







DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPS Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Kegiatan Ekonomi dengan SDA

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 7 Sedang
2 Aprilia Putri 6 Sedang
3 Bagas Primadya 10 Baik
4 Bimo Putra Sutrisno 9 Baik
5 Devi Rismayuli 8 Baik
6 Eli Widiastuti 7 Sedang
7 Ega Yuniar 10 Baik
8 Eko Yulianto 9 Baik
9 Firman Ainurahman 10 Baik
10 Fahri Rizki Maulana 8 Baik
11 Fauzan Danur 7 Sedang
12 Gina Oktaviana 10 Baik
13 Hesti Nur Anggraeni 10 Baik
14 Hiksan Damar raharja 10 Baik
15 Isnaini Alfina Putri 2 Kurang
16 Januaariansyah 8 Baik
17 Jupri 2 Kurang
18 Lutfiana Nastiti 6 Sedang
19 Lulu Lusiana 10 Baik
20 M. Iqbal Mulyadi 10 Baik
21 M. Iqbal Saputra 2 Kurang
22 M. Alamsyah 10 Baik
23 M. Sepriyandi 2 Kurang
24 Nurhayati 8 Baik
25 Natasya Yowindo 8 Baik
26 Putri Diana 10 Baik
27 Putri Awalia 8 Baik
28 Reksi Herfiansyah 8 Baik
29 Ridho Adhi 8 Baik
30 Riva Fauziah 8 Baik
31 Sunardi 5 Kurang
32 Tedi Silaban 7 Sedang
33 Waldo Iman 7 Sedang
34 Yulia Asri 7 Sedang
Jumlah Nilai 257
Rata-rata kelas 7,50
Bekasi, 9 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 9 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan penguasaan Siswa terhadap Materi Pelajaran dengan penggunaan alat peraga.


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan 























 .
Metode yang dikembangkan guru belum dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dan hasil tes akhir siswa belum terlalu memuaskan

Bekasi, 9 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798

SISTEMATIKA LAPORAN
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit

Masalah yang akan diatasi:
 Siswa kurang perhatian terhadap materi pelajaran.
 Sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru.
 Siswa belum menguasai pelajaran.

Cara mengatasi :
 Menarik perhatian siswa dengan tanya jawab tentang pekerjaan orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya.
 Memberikan materi dengan mwenggunakan alat peraga.
 Memberikan latihan soal dan diakhiri dengan tes secara individual.

Hasl :
 Siswa mulai tertarik
 Siswa mulai berani bertanya ketika ada yang tidak dimengerti.
 Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu :

Hal – hal yang unik :
Seorang siswa tertidur karena malam kurang tidur, menonton Televisi sampai larut malam.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV ( empat )
Semester : I (pertama )
Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi :
- Mengenal sumber daya alam , kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi lingkungan kabupaten/kota, propinsi

II. Kompetemsi Dasar :
- Menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.


III. Indikator :

- Mengidentifikasi jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi

IV. Tujuan Perbaikan :


1. Menimbulkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran.
2. Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
3. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru.
V. Materi Ajar :
Aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam di daratan
1. Kegiatan ekonomi dibidang pangan.
2. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam hutan.
3. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya alam mineral dan energi.
4. Kegiatan ekonomi dibidang sumber daya ruang.

VI . Metode Pembelajaran :

- Ceramah
- Tanya jawab
- Pemberian Tugas

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :
A. Kegiatan Awal ( 5 memit )
 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa mengenai contoh kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan sumber daya alam.
 Mengajak siswa untuk menyebutkan berbagai macam kegiatan ekonomi atau pekerjaan penduduk di sekitarnya.

B. Kegiatan Inti ( 45 menit )
 Guru mengajak siswa mengamati gambar sawah, hutan, pengeboran minyak dan pantai dilanjutkan dengan tanya jawab:
 Dari hasil tanya jawab guru menjelaskan meteri tentang kaitan ekonomi dengan sumber daya alam yang ada di daratan.
 Guru memberikan soal-soal latihan
 Siswa mengerjakan latihan soal.

C. Kegiatan akhir ( 20 menit )
 Membuat kesimpulan tentang kegiatan ekonomi denagn sumber daya alam di daratan.
 Siswa menyelesaikan tes akhir.
 Memberikan tindak lanjut dan tugas (PR)

VIII. Media dan Sumber Pembelajaran :
a. Media :
 Alat Peraga berupa gambar petani dan sawah, gambar hutan, gambar pengeboran minyak bumi dan gambar pantai
 Pakaian dan alat-alat, aksesoris yang dipakai siswa.
b. Sumber pelajaran :
 Buku IPS untuk siswa SD kelas IV karya Asy’ari dkk penerbit Airlangga
 Buku Master kompetensi IPS IV, Penerbit Ozetas Cendikia halaman 4 - 6



IX. Evaluasi :
A. Prosedur :
1. Tes Awal (apersepsi)
2. Tes dalam proses
3. Tes awal

B. Jenis tes :
1. Lisan
2. Tertulis

C. Alat Tes :
5. Soal tes (terlampir)
6. Kunci jawaban soal.


Mengetahui
Kepala Sekolah


SURYANI ARIESTIANA
NIP : 480 040 563


Teman Sejawat,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798
Bekasi,12 Agustus 2008
Mahasiswa,


DIYAH LARASATI S.
NIM : 81316644




TUGAS INDIVIDU
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 20 menit
Nama : ...........................................

Isilah titik-titik di bawah ini
1. Kelestarian sumber daya alam akan tergantung pada sikap dan cara kita . . . .
2. Ikan dan rumput laut merupakan contoh sumber daya alam biotik yang terdapat di . . . .
3. Sumber daya alam diolah untuk kepentingan . . . .
4. Sumber daya alam kita tersebar dari Sabang sampai . . . .
5. Setiap daerah memiliki sumber daya alam yang . . . .
6. Sumber daya alam akan dapat bermanfaat maksimal apabila dikelola dengan .. . .
7. Kota . . . merupakan daerah penghasil beras nasional di daerah Jawa Barat.
8. Cirebon dikenal sebagai kota . . . karena banyak menghasilkan terasi yang baik.
9. Pulau yang dikenal sebagai penghasil garam adalah . . . .
10. Apel dalam negeri yang tidak kalah baiknya dengan buah luar negeri berasal dari kota . . . .



KUNCI JAWABAN SOAL
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Materi : Aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber dauya alam di daerah/propinsi.

1. Mengelolanya.
2. laut yang bersih
3. Manusia.
4. Merauke
5. Berbeda atau beraneka ragam.
6. sebaik-baiknya.
7. Karawang.
8. Udang
9. Madura
10. Malang







DAFTAR NILAI TES INDIVIDU
SIKLUS III

Mata Pelajaran : IPS Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit Materi : Kegiatan Ekonomi dengan SDA

No
Nama Siswa
Nilai
Kategori
1 Adnan Gusmanto 7 Sedang
2 Aprilia Putri 7 Sedang
3 Bagas Primadya 10 Baik
4 Bimo Putra Sutrisno 9 Baik
5 Devi Rismayuli 9 Baik
6 Eli Widiastuti 7 Sedang
7 Ega Yuniar 9 Baik
8 Eko Yulianto 6 Sedang
9 Firman Ainurahman 7 Sedang
10 Fahri Rizki Maulana 6 Sedang
11 Fauzan Danur 9 Baik
12 Gina Oktaviana 9 Baik
13 Hesti Nur Anggraeni 9 Baik
14 Hiksan Damar raharja 7 Sedang
15 Isnaini Alfina Putri 6 Sedang
16 Januaariansyah 9 Baik
17 Jupri 8 Baik
18 Lutfiana Nastiti 7 Sedang
19 Lulu Lusiana 8 Baik
20 M. Iqbal Mulyadi 8 Baik
21 M. Iqbal Saputra 6 Sedang
22 M. Alamsyah 9 Baik
23 M. Sepriyandi 8 Baik
24 Nurhayati 10 Baik
25 Natasya Yowindo 8 Baik
26 Putri Diana 10 Baik
27 Putri Awalia 8 Baik
28 Reksi Herfiansyah 8 Baik
29 Ridho Adhi 9 Baik
30 Riva Fauziah 9 Baik
31 Sunardi 7 Sedang
32 Tedi Silaban 7 Sedang
33 Waldo Iman 8 Baik
34 Yulia Asri 8 Baik
Jumlah Nilai 272
Rata-rata kelas 8,00
Bekasi, 12 Agustus 2008
Mahasiswa.

DIYAH LARASATI S.
NIM : 813166644
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : IV (empat)
Waktu : 2 X 35 menit
Hari / tanggal : 12 Agustus 2008
Fokus Perbaikan : Meningkatkan penguasaan Siswa terhadap Materi Pelajaran dengan penggunaan alat peraga.


No
Aspek yang diobservasi Kemunculan
komentar
ada Tak ada
1.
2.

3.
4.
5.

6.

7.


8.
Menggunakan lebih dari 3 metode
Metode dipergunakan dengan tepat selama pembelajaran
Metode relevan dengan materi
Metode melibatkan seluruh siswa
Metode menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran
Metode meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Metode yang digunakan dapat memudahkan siswa menjawab pertanyaan
Dengan metode yang tepat hasil tes akhir siswa memuaskan 
























.
Guru dapat mengembangkan metode yang menarik dan melibatkan seluruh siswa
Sehingga dapat menarik dan meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran

Bekasi, 12 Agustus 2008
Observer,



IMAS MASITOH, S.Pd
NIP : 131 439 798

RIWAYAT HIDUP

Diyah Larasati S. Lahir di Blitar pada tanggal 18 Nopember 1962 merupakan anak Pertama dari Enam bersaudara pasangan Bapak Soeteko Poerwoatmodjo dan Ibu Soedarmi.
Penulis mengenyam Pendidikan Sekolah Dasar di Blitar sejak Kelas I sampai dengan Kelas V tetapi menamatkan Sekolah Dasarnya di SD Pandawa Jakarta pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 3 Jakarta lulus pada tahun 1980, pendidikannya dilanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru ( SPG Negeri 2 Halimun Setiabudi Jakarta ) Lulus pada tahun 1983.
Setelah menjadi Guru melanjutkan pendidikannya untuk meraih Diploma Dua PGSD Universitas Terbuka yang diselenggarakan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Tebet Jakarta. Kemudian meneruskan pendidikan ke jenjang Strata 1 PGSD Universitas Terbuka Pokjar Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.
Pengalaman pertama sebagai guru mengajar di SDN Manggarai 20 Petang Kecamatan Tebet Jakarta Selatan sampai kemudian di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada Tahun 1985 dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta.
Pada tahun 1999 mutasi ke SDN Setia Mekar 02 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi dengan tujuan mendekati domisili / tempat tinggal.